Raksasa Tambang Australia Fortescue PHK 700 Orang imbas Transisi Hijau
Perusahaan tambang Australia, Fortescue, berencana untuk memangkas 700 orang pekerja dari operasi globalnya sebagai bagian dari restrukturisasi bisnis besar perusahaan untuk mewujudkan teknologi hijau dan meningkatkan keberagaman.
Perusahaan yang dipimpin multi-miliarder Andrew Forest ini mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) ini kepada bursa efek Australia pada Rabu (17/7) sore.
“Fortescue tetap teguh dalam komitmennya untuk menjadi perusahaan teknologi hijau, energi, dan logam terkemuka di dunia dengan fokus yang tajam untuk mencapai Real Zero pada 2030,” tulis pernyataan perusahaan dikutip dari The Guardian.
“Perusahaan telah mengalami periode pertumbuhan dan transisi yang cepat, dan sebagai bagian dari menyatukan bisnis logam dan energi menjadi One Fortescue, inisiatif sedang dilaksanakan untuk menyederhanakan strukturnya, menghilangkan duplikasi, dan melakukan efisiensi biaya.”
Sebagai bagian dari ini, 700 pekerjaan akan dipangkas di seluruh lokasi global, dengan proses yang akan diselesaikan pada akhir bulan ini.
“Perusahaan harus terus berkembang untuk memastikan perusahaan tetap ramping, berada pada posisi terbaik untuk menjalankan strateginya, dan menghasilkan nilai maksimum bagi pemegang saham. Fortescue berterima kasih atas kontribusi semua pihak yang terdampak oleh perubahan ini,” tulis pernyataan perusahaan.
Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa tim One Fortescue yang baru akan mencerminkan tujuan agar dewan direksi terdiri dari 50% perempuan. “Keberagaman akan terus menjadi ukuran utama kinerja kami, dengan target baru yang diterapkan untuk mendorong keberagaman di seluruh bisnis.”
Forrest mengeluarkan pernyataan terpisah di mana ia tidak menyebutkan rencana PHK, sebaliknya ia berfokus pada masa depan perusahaan yang ramah lingkungan, dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut “sangat tegas” dalam komitmennya terhadap tujuan dekarbonisasi.
“Menjadi pelopor tidaklah mudah, tetapi seperti yang kita pelajari 21 tahun lalu, risiko selalu sepadan dengan hasilnya,” katanya. “Salah satu alasan Fortescue menjadi perusahaan dengan kinerja tertinggi di Bursa Efek Australia adalah karena kami melakukan berbagai hal secara berbeda.”
“Kami tidak meminta maaf karena meminta orang-orang meninggalkan budaya perusahaan mereka saat mereka bergabung dengan kami … kami juga tidak akan meminta maaf jika kami tidak terlihat seperti orang lain,” ujarnya lagi.
Produsen bijih besi terbesar keempat di dunia ini telah mengalami periode pergolakan pergantian staf senior, yang menyebabkan hengkangnya sejumlah anggota tim eksekutifnya.
Ini termasuk kepergian mendadak Fiona Hick, seorang mantan eksekutif minyak dan gas yang meninggalkan Fortescue pada bulan Agustus tahun lalu setelah menjalankan bisnis pertambangan tersebut hanya selama enam bulan.
Forrest sebelumnya telah membela tingginya tingkat pergantian eksekutif, yang menggambarkannya sebagai bagian penting dari bisnis yang sedang dalam masa transisi.