Rampungkan First Firing, Rekind Mulai Operasikan PLTU Lombok FTP-2
PT Rekayasa Industri (Rekind) menyelesaikan tahapan first firing pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok FTP-2 berkapasitas 2x50 megawatt (MW) di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (30/8).
Proses first firing merupakan langkah awal yang krusial dalam memulai operasional PLTU. Pada tahap ini, dilakukan uji coba pembakaran pertama kali pada ruang bakar boiler dengan menggunakan bahan bakar minyak jenis high speed diesel (HSD) atau solar.
Proses itu kemudian menghasilkan uap pada boiler untuk pertama kalinya dan selanjutnya dimanfaatkan untuk proses pembersihan saluran pipa uap sampai kualitas uap bersih sebelum akhirnya masuk ke turbin.
“First firing PLTU Lombok FTP-2 merupakan milestone penting menuju penyelesaian pengerjaan proyek. Kami berkomitmen untuk melanjutkan tahapan lainnya dengan kinerja yang terbaik guna upaya memastikan keberhasilan proyek ini sesuai dengan target dan harapan kita bersama,” kata Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih, Sabtu (31/8).
Apalagi, PLTU Lombok FTP-2 berkapasitas 2x50 MW itu akan memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi serta penyediaan energi yang andal di Nusa Tenggara Barat.
“Dengan teknologi mutakhir yang dikembangkan Rekind dan standar lingkungan yang ketat, proyek ini diharapkan dapat beroperasi dengan efisiensi tinggi dan ramah lingkungan,” katanya.
Sebelum memasuki tahapan first firing, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap peralatan pendukung seperti cooling system, fan system, fuel oil system, dan instrument system.
Keberhasilan seluruh tahapan hingga first firing itu merupakan gerbang memasuki proses komisioning sistem PLTU berikutnya, yaitu coal firing dan sinkronisasi dengan sistem kelistrikan. Pelaksanaan seluruh kegiatan proyek ditargetkan mencapai 94,68% pada akhir tahun ini.
“Keberhasilan first firing ini merupakan bukti dari dedikasi dan keahlian Rekind dalam melaksanakan proyek-proyek energi skala besar di Indonesia. Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa proyek ini selesai sesuai jadwal dan memenuhi semua ekspektasi pemangku kepentingan,” kata Triyani.