Menteri ESDM Bahlil Minta Biaya Pengangkutan Gas Pipa Cirebon - Semarang Murah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Bahlil Lahadalia meminta agar biaya pengangkutan gas alias toll fee proyek pipa gas transmisi Cirebon – Semarang atau Pipa Cisem murah.
Bahlil menyebut toll fee merupakan salah satu hal yang dipakai untuk menarik investor masuk ke Kawasan Industri Terpadu Batang atau KITB yang dilalui langsung oleh pipa Cirebon - Semarang.
“Kalau ingin lahan kawasan industri cepat laku lahannya, jangan mahal harga gasnya. Karena ini sudah investasi dari negara,” kata Bahlil dalam sambutan saat meresmikan proyek Cisem tahap II di KITB, Senin (30/9).
Bahlil mengatakan proyek pipa Cirebon - Semarang atau Cisem I dan II sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui APBN. Anggaran Cisem tahap II RP 2,7 triliun dikelola secara tahun jamak atau multiyears contract.
Kementerian ESDM mengatakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi alias BPH Migas menetapkan besaran toll fee untuk pipa Cisem I US$ 0,31 per juta metrik british thermal unit (MMBtu).
Bahlil menyebut, saat menjabat Menteri Investasi, dia berdiskusi bersama Menteri ESDM terdahulu yakni Arifin Tasrif terkait pipa Cirebon - Semarang.
Dari diskusi tersebut diketahui bahwa besaran toll fee pipa Cisem bisa lebih mahal, jika proyek didanai oleh swasta ataupun BUMN seperti PT PGN Tbk. “Kalau tidak diintervensi oleh negara, pasti PGN menerapkan toll fee gas yang mahal,” ujarnya.
Bahlil pun berencana ikut dalam pembahasan terkait besaran toll fee proyek Cirebon - Semarang. “Ini supaya semua tumbuh. Industri, PGN, pemilik gas, dan negara bisa mewujudkan tujuan yang sudah direncanakan,” ujar dia.
Proyek pipa Cisem II memiliki panjang 245 kilometer. Proyek ini terbentang dari ruas Batang - Cirebon - Semarang hingga Kandang Haur Timur.
Proses tender proyek Cisem II dimulai pada April dan diumumkan pada 4 Juli dengan pelaksana proyek oelh konsorsium KSO PT Timas Suplindo - PT Pratiwi Putri Sulung .
Durasi pelaksanaan proyek ditetapkan selama 18 bulan, terhitung sejak penandatanganan kontrak 2 Agustus. Pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 dan perubahan terbarunya melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 sebagai Proyek Strategis Nasional.
Sumber gas proyek Cisem II berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru atau JTB dan rencana jangka panjang berasal dari potensi seluruh wilayah kerja miga yang ada di Jawa Timur seperti WK Agung dan WK Bulu.
Penerima manfaat dari pembangunan proyek Cisem II yakni Kilang Balongan, berbagai industri di wilayah Jawa Barat, Jargas rumah tangga, serta tambahan kebutuhan dari Pupuk Kujang.
Keberadaan proyek Cisem Tahap II akan melengkapi Cisem Tahap I dengan panjang 60 km yang telah selesai dibangun pada 2023. Tahap I proyek ini sudah beroperasi untuk memasok kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal per 17 November 2023, serta Kawasan Industri Batang per 27 Juli 2024.