ExxonMobil akan Kembangkan Tiga Lapangan Migas di Area Cepu Senilai Rp 7,15 T

Mela Syaharani
1 Oktober 2024, 07:16
Pekerja Exxon
Katadata
Button AI Summarize

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meminta ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) untuk meningkatkan jumlah produksi minyak bumi sebesar 150 ribu barel per hari (bph) pada 2026. Terdapat tiga lapangan yang akan dikembangkan perusahaan asal Texas tersebut dengan investasi US$ 472,4 juta atau Rp 7,15 triliun. 

EMCL sebelumnya menargetkan produksi minyak sebesar 125 ribu bph pada dua tahun kedepan. Namun, Bahlil a yakin EMCL dapat memproduksi minyak lebih banyak dibandingkan jumlah yang ditargetkan degan kemampuan teknologi yang dimiliki. Peningkatan ini dapat didukung dari optimalisasi lapangan minyak sekitar Cepu.

“Di sekitar sana ada beberapa sumur yang memang belum dieksplorasi. Tadi saya minta kepada mereka untuk mengebor agar cadangan minyak kita bisa bertambah,” kata Bahlil saat ditemui usai peresmian Proyek Pipa Cisem Tahap II di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, pada Senin (30/9).

Kementerian ESDM menyebut, ada tiga lapangan yang akan dikembangkan. Berikut daftarnya:

- Lapangan West Kedung Keris (minyak) pada 2025-2027, dengan investasi US$ 48 Juta;

- Lapangan Cendana (gas) dengan investasi sebesar US$ 170,3 Juta; dan

- Lapangan Alas Tua West (gas) dengan investasi sebesar US$ 253,9 Juta.

Wilayah kerja (WK) Cepu mempunyai jangka waktu kontrak 17 September 2005 sampai 17 September 2035. WK ini memiliki skema bagi hasil Cost Recovery. 

Lapangan pada WK Cepu antara lain Banyu Urip, Kedung Keris, dan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru, dengan cadangan untuk minyak bumi sebesar 344,63 million stock tank barrels (MSTB) sedangkan cadangan Gas sebesar 1.201,26 miliar standar kaki kubik (BSCF).

Selain pengeboran sumur, Bahlil mengatakan tambahan produksi ini juga bisa diupayakan melalui cara lain. “Perlu ada intervensi teknologi untuk bisa meningkatkan produksi dan melakukan eksplorasi tambahan agar cadangannya bisa segera kita optimalkan,” ujarnya.

Bahlil menyebut EMCL disorot sebab mereka menyumbangkan 25% dari jumlah produksi minyak nasional. Kementerian ESDM menyebut, Enhanced Oil Recovery (EOR) merupakan satu dari sekian teknologi yang dianggap penting sebagai rangsangan awal dalam menggenjot produksi minyak bumi. 

Hingga September 2024, produksi Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris telah menghasilkan minyak bumi sebesar 136,701 barel per hari dan gas 36,49 MMSCFD. Pada Maret 2024 lalu, SKK Migas bersama EMCL berhasil melakukan tajak sumur produksi infill dan clastic di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur. 

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...