Mentan Ingin Penerapan B50 di 2026, ESDM Sebut Bisa Tapi Ruwet

Mela Syaharani
24 Oktober 2024, 12:23
Biodiesel, B50, esdm
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi. Biodiesel murni dan campuran solar dengan kadar 10 dan 20 persen.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan saat ini masih menghitung potensi penerapan biodiesel 50% atau B50 pada 2026. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Eniya Listiani Dewi mengatakan pihaknya masih perlu banyak pertimbangan.

Menurut dia, masih ada beberapa hal menjadi bahasan Kementerian ESDM. “Kami kan baru melihat potensi. Secara teknis memang bisa, namun dari sisi hulu perlu diperkuat jumlahnya. Kemudian nanti konsep teknologi dan ekonominya juga sedikit ruwet,” ujarnya.

Sejauh ini, pemerintah masih tetap dengan rencananya, yaitu pelaksanaan biodiesel 40% pada 1 Januari 2025. "Kalau B40, saya yakin, insya Allah, bisa," ucapnya. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya menargetkan implementasi biodiesel 50% atau B50 akan dilakukan paling lambat 2026. Hal ini didukung oleh stok minyak sawit mentah atau crude palm oil mencukupi untuk kebutuhan produksi di dalam negeri. 

Selain itu, Amran juga membuka opsi mengurangi kuota ekspor CPO jika stok dalam negeri tidak mencukupi untuk B50. Ketersediaannya saat ini  masih mencukupi untuk bahan B50.

Produksi CPO Indonesia mencapai 46 juta ton, sedangkan yang dibutuhkan untuk pembuatan B50 hanya 5,3 juta ton. "Kita ekspor 26 juta ton, kalau mengambil 5,3 juta ton, berarti enggak ada masalah kan," kata Amran pada Selasa lalu. 

Pemerintah akan lebih mengutamakan kebutuhan di dalam negeri dibandingkan untuk ekspor. Apabila membutuhkan lebih banyak bahan baku CPO untuk B50, maka stok tersebut akan diambil dari kuota ekspor.  "Kami akan kurangi (kuota ekspor CPO) sesuai kebutuhan dalam negeri," ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...