Harga Minyak Jeblok, Laba Raksasa Migas Saudi Aramco Anjlok 15%,

Agustiyanti
5 November 2024, 14:35
saudi aramco, laba saudi aramco
Katadata
Ilustrasi. Kinerja laba Saudi Aramco yang jeblok terutama dipengarihi oleh tren penurunan harga minyak mentah global.

Ringkasan

  • Saudi Aramco mencatat penurunan laba bersih 15,4% menjadi US$ 27,56 miliar pada kuartal ketiga tahun ini, disebabkan oleh penurunan harga minyak mentah global, meskipun laba lebih tinggi dari perkiraan analis. Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) turun 17% menjadi US$51,45 miliar.
  • Penurunan laba bersih tersebut dapat ditekan dengan penurunan biaya penjualan yang didorong oleh keuntungan dari instrumen derivatif dan penurunan royalti produksi. Saudi Aramco juga meningkatkan alokasi belanja modal sebesar 20% menjadi US$13,23 miliar.
  • Meski terjadi penurunan laba, Saudi Aramco akan tetap mempertahankan pembagian dividen sebesar US$ 31,05 miliar. Pemerintah Arab Saudi memiliki 81,5% saham Aramco sementara Dana Investasi Publik (PIF) memiliki 16%, dengan PIF mengelola aset sekitar US$925 miliar untuk mendukung diversifikasi ekonomi Arab Saudi dari ketergantungan pada minyak sesuai dengan Visi 2030.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Raksasa minyak negara Saudi Aramco mencatat laba bersih sebesar US$ 27,56 miliar atau setara Rp 434 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.750 per dolar AS pada kuartal ketiga tahun ini. Kinerja laba tersebut turun 15,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tetapi melampaui estimasi para analis sebesar US$ 26,9 miliar. 

Kinerja laba Saudi Aramco yang jeblok terutama dipengarihi oleh tren penurunan harga minyak mentah global. Mengutip Reuters, perusahaan menjelaskan bahwa kinerja laba tertolong oleh penurunan beban penjualan yang terutama didorong oleh keuntungan dari instrumen derivatif, dan penurunan royalti produksi. 

Perusahaan mencatat, laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT mencapai US$51,45 miliar pada kuartal ketiga, turun 17% secara tahunan. Alokasi belanja modal Aramco dinaikkan 20% menjadi US$13,23 miliar.

Meski kinerja laba turun, Saudi Aramco akan mempertahankan pembagian dividen mencapai US$ 31,05 miliar atau setara Rp 489 trilun. Dividen ini terdiri dari pembayaran dasar mencapai US$ 20,3 miliar dan pembayaran terkain kinerja US$ 10,8 miliar. 

Saudi Aramco dimiliki pemerintah Arab Saudi dengan kepemilikan mencapai 81,5% dan Dana Investasi Publik atau PIF Arab Saudi dengan kepemilikan mencapai 16%. PIF merupakan pengelola dana kekayaan Arab Saudi yang didirikan sejak 1971.

Lembaga dana ini mengelola aset sekitar US$925 miliar, mengarahkan agenda ekonomi yang luas dan dikenal sebagai Visi 2030 untuk mengurangi ketergantungan kerajaan pada minyak. Rencana tersebut telah menggelontorkan sejumlah besar uang untuk investasi di berbagai sektor mulai dari mobil sport dan mobil listrik hingga kota gurun futuristik.

Arab Saudi, adalah pemimpin de facto Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), memompa sekitar 9 juta barel per hari, sekitar tiga perempat dari kapasitasnya setelah menyetujui pemotongan dengan anggota OPEC dan sekutunya termasuk Rusia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...