Bahlil Buka Peluang Cari Investor Baru untuk Proyek Kilang Tuban

Mela Syaharani
14 November 2024, 18:02
investor
Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka peluang mencari investor baru untuk proyek grass root refinery atau Kilang Tuban. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan asal Rusia, Rosneft Oil Co PJSC tidak segera memberi kejelasan terkait perkembangan Kilang Tuban.

Saat ini Proyek Kilang Tuban digarap oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Rosneft. Kementerian ESDM sempat mengatakan bahwa keberlangsungan proyek ini masih terganjal geopolitik.

“Bisa saja mencari investor baru, karena kami tidak bisa menunggu sampai lama. Kami harus memiliki batas waktu,” kata Bahlil saat ditemui di kantornya di Jakarta, pada Kamis (14/11).

Kilang dengan nilai investasi proyek mencapai US$ 3,8 miliar atau sekitar Rp 54,2 triliun ini dibangun dengan kapasitas pengolahan 300 ribu barel per hari dan diperkiraan dapat menghasilkan 30 juta liter bahan bakar minyak (BBM) per hari untuk jenis gasoline dan diesel.  

Namun Bahlil belum bisa memastikan batas waktu terkait keputusan pemerintah untuk mencari partner baru bagi KPI. Karena pihaknya harus merapatkan hal ini bersama dengan Pertamina dalam waktu dekat.

“Pertamina kan yang melakukan komunikasi dan punya firasat, Rosneft ini serius sekali atau tidak,” ujarnya.

Kendala Proyek Kilang Tuban

Kementerian ESDM menargetkan keputusan akhir investasi atau Final Investment Decision (FID) untuk proyek Kilang Tuban selesai pada bulan ini. “Ditargetkan selesai pada November 2024, ini berdasarkan laporan dari Pertamina dua hari lalu,” kata Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di kantornya pada Jumat (18/10). 

Pada kesempatan yang sama, Bahlil mengatakan beberapa kendala yang dihadapi dalam proyek Kilang Tuban. “Nanti kalau saya mendapatkan kepercayaan lagi, maka pasti akan saya detailkan,” kata Bahlil. 

Saat menjabat sebagai Menteri Investasi, Bahlil mengaku pernah membantu menangani tiga kendala, yakni terkait pembebasan lahan, insentif, dan perizinan.

Senada dengan ESDM, KPI juga mengatakan proyek GRR Tuban saat ini masih dalam proses penyusunan FID. Pertamina sampai saat ini masih menggandeng perusahaan migas asal Rusia, Rosfnet untuk menggarap proyek ini. 

“Pertamina melalui anak usaha PT KPI, yaitu PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) masih bersama Rosneft untuk pelaksanaan proyek GRR Tuban,” kata Hermansyah saat dihubungi Katadata.co.id pada Jumat (18/10). 

Diketahui, Kilang Tuban merupakan proyek kerja sama antara Pertamina dengan perusahaan migas Rusia, Rosneft. Pertamina dan Rosneft bahkan telah menandatangani kontrak desain Kilang Tuban dengan kontraktor terpilih pada Oktober 2019. 

KPI menargetkan FID GRR Tuban ditetapkan pada kuartal keempat 2024. “Tidak Maret, FID tidak mungkin Maret 2024. Target awal FID 2025, tapi kami akan selesaikan di tahun ini, kuartal IV 2024,” kata Taufik dikutip pada Senin (1/4).

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...