Progres Masih Mandek, Bahlil Minta Kilang Balikpapan Rampung Juni 2025
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong Pertamina untuk mempercepat penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan berharap proyek garapan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KBP) dapat rampung pada Juni 2025.
"Dengan segala cara, selesai Juni atau Juli 2025 lebih baik. Saat selesai, kapasitas pengolahan kilang minyak Pertamina menjadi 360 ribu barel per hari," ujar Bahlil usai meninjau proyek peningkatan kapasitas kilang itu di Balikpapan akhir pekan lalu, seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, kapasitas kilang saat ini mencapai 260 ribu barel per hari. Menurut Bahlil, progres pengerjaan proyek saat ini sudah mencapai 91% dan semula ditargetkan rampung pada Septenber 2024.
Proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai US$ 7,4 miliar. Nilai ini terdiri dari US$ 4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan US$ 3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Bahlil menilai keberadaan RDMP Balikpapan sangat strategis dalam mewujudkan ketahanan energi sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang dituangkan dalam program Asta Cita. Pembangunan RDMP Balikpapan diproyeksikan akan menggenjot produksi minyak nasional.
Kilang RU V Balikpapan merupakan kilang pengolahan minyak terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas kilang 260 Kilo Barrel Per Day (KBPD) atau 25,2% dari total kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina, luas area kilang 283.82 Ha dan jumlah pekerja 1.771 pekerja.
Proyek RDMP Balikpapan sendiri akan mampu meningkatkan kapasitas kilang dari 260 KBPD menjadi 360 KBPD, meningkatkan kualitas produk dari EURO II menjadi EURO V, hingga meningkatkan produk BBM dari 197 KBPD menjadi 339 KBPD dan produk LPG dari 48 kilotonnes Per Annum (KTPA) menjadi 384 KTPA. (SF)
Kementerian ESDM memastikan. fasilitas dan layanan sektor energi, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM), akan beroperasi secara optimal menyambut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Pemerintah dengan PT Pertamina (persero) memastikan bahwa ketersediaan BBM untuk Natal dan Tahun Baru sekaligus suplai ke daerah tertinggal sampai daerah terluar, alhamdulillah clear (aman), tidak ada masalah. Stok ketersediaan BBM bisa sampai 20 hingga 21 hari," ucap Bahlil.
Dia mengatakan ketersedian pasokan BBM tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru) saja, melainkan menjaga aktivitas perekonomian terutama di wilayah yang jauh dari perkotaan, seperti nelayan, petani dan sebagainya.
Berdasarkan data PT Pertamina, ketahanan stok BBM nasional hingga per 12 Desember 2024 meliputi Pertalite dengan coverage day selama 18,47 hari, Pertamax (20,58 hari), Pertamax Turbo (32,60 hari), Solar (16,75 hari), Pertamax Dex (36,93 hari), dan Avtur (32,11 hari).
Progres Belum Bertambah
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, progres pekerjaan pembangunan Kilang Balikpapan belum bertambah. Pada kunjungan Menteri ESDM periode 2019-2024 Arifin Tasrif pada Agustus lalu, progres pembangunan kilang juga mencapai 91%. Arifin menyebut terdapat sejumlah tantangan untuk memenuhi target 100% pembangunan.
“Tantangannya antara owner dengan kontraktor, namun mudah-mudahan bisa diselesaikan secara tuntas supaya progres pembangunannya bisa dijaga,” kata Arifin Tasrif saat ditemui Katadata.co.id dalam kunjungan kerja di Kalimantan Timur pada Minggu (11/8).
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengatakan target pembangunan proyek kilang Balikpapan pada akhir tahun ini mencapai 96%. “Saat ini 91,6% persisnya, nanti tambah 4%,” kata Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman saat ditemui Katadata.co.id di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Minggu (11/8).
Taufik mengatakan, pembangunan RDMP Balikpapan ini secara kontraktual akan selesai pada September 2025. Dengan progres pembangunan saat ini, Taufik menyebut pihaknya masih perlu menyelesaikan pembangunan 8,4% untuk capai 100% hingga September tahun depan.