Bantuan Pasang Baru Listrik Nyalakan Asa Warga Desa Sompe, Sulawesi Selatan
Sebuah rumah panggung sederhana berbahan kayu di Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan milik Azis (39) kini telah teraliri listrik.
Buruh harian lepas ini telah lama mendambakan aliran listrik di rumah. Selama lima tahun terakhir, keluarganya harus bergantung pada sambungan listrik dari rumah mertua untuk kebutuhan sehari-hari.
Saat menyambut Tim Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bertandang ke rumahnya, Senin (9/12/2024). Pria paruh baya ini bercerita bahwa instalasi listrik mandiri telah terpasang di rumahnya. Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Kementerian ESDM hadir memberikan sambungan listrik gratis.
Di rumahnya yang dikelilingi kebun pisang, Azis bercerita jika selama ini ketergantungan dengan menyalur listrik sering kali menimbulkan kendala, terutama ketika daya listrik tidak mencukupi.
“Dulu listriknya sering jeglek, tapi sekarang sudah enggak,” ujar Azis dengan senyum lega.
Ada harapan yang terbersit di wajah Azis akan kehadiran listrik yang membawa manfaat untuk keluarganya. Listrik mandiri dengan leluasa dapat dinikmati setiap saat oleh Istri dan kedua anaknya. Sambungan listrik gratis memberikan kemandirian sehingga mereka tidak lagi khawatir akan pemadaman mendadak.
Program BPBL yang dilaksanakan Kementerian ESDM bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat dengan menyasar masyarakat tidak mampu.
Pemerintah berupaya meningkatkan akses listrik kepada masyarakat, baik di perkotaan dan di pedesaan. Meski sudah terdapat jaringan listrik PLN di depan rumah, namun masih ada belum bisa menyambung listrik sebagai pelanggan PLN. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan bayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga.
Cerita serupa datang dari Asriadi (35), seorang petani di Kelurahan yang sama. Sebelum mendapatkan bantuan, Asriadi harus berbagi listrik dengan sepupunya, yang berdampak pada tingginya biaya listrik bulanan.
“Dulu bisa Rp60 ribu per bulan karena dipakai sama-sama, sekarang Rp25 ribu bisa buat sebulan,” kata Asriadi.
Program sambung listrik gratis tidak hanya memberikan akses energi bagi keluarga Azis dan Asriadi, tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kemandirian dalam akses listrik memungkinkan kedua keluarga ini untuk menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan produktif. Bagi mereka, masa depan kini dapat terlihat lebih terang.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi ribuan masyarakat Indonesia.
"Kami berharap ke depan seluruh kebutuhan listrik masyarakat dapat sepenuhnya dilayani oleh PLN," ujar Jisman di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Jisman menyampaikan capaian Program BPBL tahun 2024 hingga bulan Desember mencapai 155.429 rumah tangga se-Indonesia. Realisasi ini meningkat dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar 80.183 rumah tangga dan tahun 2023 sebesar 131.600 rumah tangga.
"Program ini bersifat gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Apabila pada pelaksanaannya terdapat pungutan liar, masyarakat dapat menyampaikan pengaduan kepada kami, Kementerian ESDM melalui berbagai kanal seperti media sosial dan Contact Center 136," Jisman menegaskan.
Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya menyampaikan bahwa DPR RI mendukung penuh program ini.
"Listrik saat ini bukan hanya kebutuhan pokok, tetapi telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Oleh karena itu, DPR RI harus memastikan tidak ada lagi rumah tangga tidak mampu yang belum mendapatkan aliran listrik," tegas Bambang.