Inalum Cetak Rekor Produksi Aluminium Tahun Ini, Capai 265 Ribu Kilo Ton
PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum mencatatkan hasil produksi aluminium 265.546 kilo ton (kt) pada tahun ini, mencetak rekor produksi tertinggi dalam sejarah. Produksi terbesar sebelumnya pernah dicatatkan Inalum pada 2014 sebanyak 264.474 kilo ton.
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf menjelaskan, capaian produksi ini akan mewujudkan swasembada aluminium Indonesia dan menggerakkan hilirisasi serta industrialisasi dalam negeri.
"Kami sangat bersyukur dengan pencapaian ini. Kami akan terus konsisten terus menjalankan seluruh inisiatif strategis yang telah direncanakan untuk mendukung sektor industri manufaktur menuju Indonesia Emas 2045," kata Heri dalam siaran pers, dikutip Jumat (27/12).
Selain produksi, jumlah penjualan aluminium Inalum tahun ini juga mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 263.195 metrik ton (mt). Capaian tertinggi tercatat pada 2013 sebanyak 260.651 mt.
Inalum juga menurunkan biaya tunai sebanyak 13%, dari US$1.935 per ton pada kuartal III/2023 menjadi US$1.688 per ton pada kuartal III/2024.
“Dengan program transformasi yang terus berjalan ini, kami optimis akan terus memberikan dampak positif pada pencapaian yang lebih baik lagi pada tahun-tahun berikutnya,” ujarnya
Rencana IPO
MIND ID atau Inalum sebelumnya mengumumkan rencana untuk melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2026. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan, pihaknya saat ini tengah merancang kisah ekuitas atau ringkasa strategi perusahaan yang ditujukan untuk menarik minat investor berinvestasi.
Sebagai perbandingan, ia mencontohkan bahwa saat ini price to book value PT Aneka Tambang (ANTM) atau Antam sudah berada di atas satu. “Artinya pasar membeli harga untuk Inalum lebih dari harga bukunya,” kata Dilo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/11).
Dilo mengatakan, MIND ID tengah mempersiapkan langkah untuk menciptakan nilai tambah bagi Inalum agar pasar dapat mempersepsikan enterprise value-nya dengan lebih baik. Mengenai waktu pelaksanaan IPO, kata Dilo, MIND ID masih mengevaluasi berbagai alternatif dan dampaknya, termasuk potensi kenaikan nilai tambah bagi holding MIND ID.