Kementerian ESDM Terkena Efisiensi Anggaran 42%, Dipangkas Rp 1,66 Triliun

Mela Syaharani
12 Februari 2025, 18:05
efisiensi anggaran, yuliot tanjung, esdm
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas (kiri) dan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (kanan) menyampaikan paparan pada rapat kerja bersama Badan Legislasi (Baleg) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan Kementerian ESDM mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp 1,66 triliun. Langkah efisiensi ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

“Berdasarkan surat Menteri Keuangan, besaran efisiensi anggaran di Kementerian ESDM sebanyak Rp1,66 triliun atau 42% dari pagu Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp3,91 triliun,” kata Yuliot dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu (12/2).

Dia mengatakan dalam Inpres tersebut, para menteri dan pimpinan lembaga diinstruksikan untuk melakukan identifikasi rencana efisiensi belanja kementerian dan lembaga sesuai besaran yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Berikut detail efisiensi Kementerian ESDM:

Pagu Awal (Rp)Efisiensi (Rp)Pagu Akhir (Rp)
Sekretariat Jenderal336,11 miliar97,74 miliar238,37 miliar
Inspektorat Jenderal95,35 miliar23,52 miliar71,82 miliar
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi566,68 miliar224,62 miliar342,05 miliar
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan457,92 miliar355,01 miliar102,91 miliar
Direktorat Jenderal Mineral dan Gas Bumi369,56 miliar31,59 miliar337,96 miliar
Dewan Energi Nasional63,77 miliar17,37 miliar46,40 miliar
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia617,90 miliar261,29 miliar356,60 miliar
Badan Geologi488,95 miliar193,65 miliar295,29 miliar
BPH Migas254,29 miliar118,78 miliar135,51 miliar
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi566,98 miliar318,62 miliar248,35 miliar
Badan Pengelola Migas Aceh92,12 miliar15,95 miliar76,17 miliar

Meski terkena efisiensi, Yuliot menyebut beberapa kegiatan tetap dilaksanakan pada tahun anggaran 2025. Kegiatan ini meliputi elektrifikasi bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar, pembangunan pembangkit listrik tenaga mikor hidro (PLTMH) dengan skema multiyears kontrak sebanyak empat unit.

“Kemudian pembangunan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya)  dengan skema multiyears kontrak sebanyak sembilan unit,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...