Bahlil Akui 5% Konsumen Pertamax Beralih ke Pertalite Akibat Isu BBM Oplosan
Membuat ringkasan dengan AI Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan adanya pergeseran pola konsumsi Pertamax setelah muncul isu Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan.
“Memang ada pergeseran sedikit sekitar 5% dari Pertamax ke Pertalite,” kata Bahlil saat ditemui di Banten pada Kamis (13/3).
Bahlil menyebut, meski ada pergeseran tersebut, pemerintah berusaha menjaga agar market share Pertamina tidak berkurang. “Menyampaikan kepada publik bahwa kualitas minyak Pertamina saat ini sudah jauh lebih baik dan terjaga,” ujarnya.
Untuk memastikan kualitas BBM, pemerintah akan melakukan pengecekan setiap kapal yang membawa produk BBM jadi. Pemeriksaan dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM.
"Jika crude masuk ke Indonesia dan melewati proses blending di kilang, Lemigas akan mengecek sebelum didistribusikan kepada konsumen," ucapnya.
Penjualan Pertamax Turun
Pertamina Patra Niaga sebelumnya melaporkan adanya penurunan jumlah penjualan Pertamax setelah mencuatnya isu BBM dioplos. Isu ini muncul dalam kasus dugaan korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina 2018-2023 yang tengah diusut Kejaksaan Agung.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengungkapkan bahwa penurunan ini terjadi bersamaan dengan perubahan pola pembelian pelanggan.
"Karena isu Pertamax kemarin, memang banyak orang yang beralih dari Pertamax ke Pertalite atau Pertamax Turbo," ujar Heppy saat ditemui di Cilegon, Banten, Kamis (13/3).
Meski tidak merinci angka pasti penjualan, Heppy menyebut peralihan dari Pertamax ke Pertamax Turbo lebih tinggi dibandingkan ke Pertalite. "Saat ini, penjualan Pertamax Turbo naik sekitar 30%, tetapi angka ini masih fluktuatif," katanya.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
