Lebaran 2025, Permintaan LPG Subsidi Sumatera Bagian Selatan Diprediksi Naik 11%

Mela Syaharani
21 Maret 2025, 21:33
LPG
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nz
Pekerja menata tabung gas 3 kg di SPBE Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (6/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pertamina memproyeksikan ada peningkatan permintaan untuk liquified petroleum gas (LPG) subsidi di wilayah sumatera bagian selatan (Sumbagsel). Kenaikan diperkirakan mencapai 11% dibandingkan rata-rata hari normal pada Januari dan Februari 2025.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan potensi kenaikan permintaan itu perlu diantisipasi. “Silakan diantisipasi karena LPG merupakan urusan yang langsung menyentuh masyarakat,” ujar Dadan dalam kunjungan kerja ke Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat (21/3).

Menurut Dadan, tidak hanya LPG subsidi, Pertamina juga memperkirakan ada kenaikan permintaan sebesar 1,9% untuk LPG non-subsidi. Pertamina juga mengatakan terdapat kenaikan demand untuk produk bahan bakar minyak (BBM) baik untuk subsidi dan non-subsidi.

Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Erwin Dwiyanto menjelaskan, kenaikan permintaan terjadi untuk bbm jenis pertamax, pertamax turbo, dexlite dan pertamina dex, dan pertalite. “Untuk yang Pertamax dan Pertamax Turbo ini kenaikannya cukup besar namun secara volume memang masih jauh lebih kecil dibandingkan Pertalite,” kata Erwin. 

Menurut Erwin, Pertamina Patra Niaga akan melakukan peningkatan stok untuk memastikan ketersediaan BBM dan LPG di regional Sumbagsel. Meskipun secara rata-rata demand BBM meningkat, dia mengatakan permintaan Biosolar justru turun 9,5%. Hal ini diakibatkan oleh pembatasan angkutan menjelang Lebaran 2025.

“Secara umum stok BBM dan LPG di terminal supply point kami relatif aman,” ujarnya. Sementara itu, ia mengatakan ada kenaikan demand sebanyak 23,9% untuk bahan bakar pesawat atau avtur. 

Proyeksi BBM Nasional

Kementerian ESDM sebelumnya memprediksi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nasional selama periode lebaran 2025. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati memperkirakan konsumsi Pertalite naik 11,7% dan Pertamax 11,2%. 

"Namun, ada penurunan konsumsi harian Biosolar sebesar 16,2% akibat pembatasan angkutan umum untuk logistik," kata Erika dalam konferensi pers di Jakarta Senin (17/3).

Selain Pertalite dan Pertamax, konsumsi avtur juga diperkirakan meningkat 7,3% dibanding kondisi normal. Meski demikian, Erika memastikan stok BBM aman selama Lebaran 2025 dengan ketahanan stok rata-rata 19-21 hari.

Selama periode posko ramadan dan Idulfitri 2025, BPH Migas dan Pertamina menyiapkan 125 terminal BBM, 7.746 SPBU, dan 70 DPPU. Mereka juga menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah dengan permintaan tinggi. 

Ditjen Migas dan Pertamina menyiagakan 40 terminal LPG, 731 SPPBE, dan 6.517 agen LPG. "Prognosa ketahanan stok LPG nasional dalam kondisi aman dengan coverage day LPG pada kisaran rata-rata 11-13 hari," ujar Erika.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...