Freeport-McMoRan Nilai Tarif Trump Untungkan Perusahaan Tapi Picu Inflasi Global

Ferrika Lukmana Sari
8 April 2025, 11:52
Trump
Sosial Media X Freeport-McMoRan
CEO Freeport-McMoRan, Kathleen Quirk
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Freeport-McMoRan melihat kebijakan tarif Presiden Donald Trump sebagai pedang bermata dua. Kebijakan ini berpotensi meningkatkan keuntungan perusahaan, namun juga bisa menurunkan permintaan di industri tembaga akibat tekanan terhadap ekonomi global.

CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi ekonomi global menyusul kebijakan tarif baru yang diberlakukan pemerintah AS pekan lalu. Ia memperingatkan bahwa langkah tersebut bisa memicu resesi dan inflasi secara global.

"Kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa perang dagang dapat membuat orang enggan berinvestasi, menunda pembelian, dan mengubah pola konsumsi, yang semuanya akan berdampak pada permintaan," ujar Quirk saat berbicara dalam konferensi CESCO di Santiago, Chili, dikutip dari Reuters, Senin (7/4).

Sebelumnya, Trump telah menerapkan tarif baru yang mencakup berbagai produk, dengan besaran antara 10% hingga 50%. Kebijakan ini telah mengguncang pasar keuangan dan meningkatkan ketegangan dagang dengan Cina dan Uni Eropa.

Industri Tembaga Bergantung pada Stabilitas Ekonomi

Quirk menekankan bahwa industri tembaga sangat bergantung pada stabilitas ekonomi dan investasi jangka panjang. Penurunan harga tembaga baru-baru ini bisa berdampak buruk dalam jangka panjang bagi industri yang membutuhkan investasi miliaran dolar.

"Semua dari kita bergantung pada pasar yang terus tumbuh dan tidak mengalami resesi besar seperti yang pernah kita lihat. Contohnya pada kiris keuangan global pada tahun 2008," katanya.

Meski kebijakan tarif tembaga AS berpotensi meningkatkan laba Freeport hingga US$ 400 juta per tahun, Quirk tetap menyoroti dampak negatifnya terhadap ekonomi global.

"Kekhawatiran saya bukan hanya soal keuntungan jangka pendek, tapi keberlanjutan industri ini dalam jangka panjang," ujarnya dalam wawancara sebelumnya dengan Reuters.

Freeport-McMoRan, perusahaan tambang tembaga yang berbasis di AS, juga beroperasi di Chili, Peru, Eropa, dan Indonesia. Quirk menyambut baik dorongan untuk meningkatkan produksi tembaga domestik.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah AS untuk mengurangi ketergantungan pada Cina. Freeport saat ini merupakan produsen tembaga terbesar di AS dan mengoperasikan salah satu dari hanya dua smelter tembaga di negara tersebut.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan