Imbas Perang Dagang, ICP Maret Turun 4,28% jadi US$ 71,11 Per Barel


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) Maret 2025 sebesar US$ 71,11 per barel. Harga ini menurun 4,28% atau US$ 3,18 dari ICP Februari 2025 sebesar US$ 74,29 per barel.
Plt. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Chrisnawan Anditya mengatakan, penurunan ICP Maret 2025 selaras dengan penurunan harga minyak global.
"Penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional salah satunya dipengaruhi oleh kekhawatiran peningkatan tarif perdagangan Amerika Serikat atau AS yang berpotensi mengganggu perekonomian global yang menurunkan permintaan minyak mentah," kata Chrisnawan dalam siaran pers, Kamis (17/4).
Penetapan ICP Maret 2025 tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 143.K/MG.01/MEM/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Maret 2025 tanggal 16 April 2025.
Selain faktor tarif perdagangan AS, faktor lain yang memengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional adalah sinyal organisasi negara pengekspor minyak dan sekutunya atau OPEC+ untuk melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada April 2025. Hal ini dilakukan menyusul tekanan Presiden AS terhadap OPEC dan Arab Saudi untuk menurunkan harga.
"Tidak hanya itu, terdapat peningkatan stok minyak mentah komersial AS pada pertengahan Maret 2025 dibandingkan akhir Februari 2025, sebesar 3,2 juta barel menjadi 437 juta barel, sesuai dengan tren musiman, yaitu turunnya permintaan minyak oleh kilang pengolahan," ujarnya.
Di samping itu, tingkat pengoperasian kilang AS dan Eropa juga menurun dan memasuki periode pemeliharaan berkala, sebagai persiapan menjelang summer driving season atau liburan musim panas yang akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak.
Sementara, untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh kilang-kilang teapot Cina, yang merupakan pembeli utama minyak-minyak mentah yang terkena sanksi. Kilang Cina ini mulai menghentikan pembelian mereka untuk menilai dampak dan risiko dari sanksi yang akan dikenakan AS pada salah satu kilang independen Cina yang membeli minyak Iran.
"Pelaku perdagangan minyak di Asia menahan diri untuk membeli minyak mentah Iran, dan menunggu perkembangan pembicaraan damai Ukraina-Rusia, yang berpotensi terjadinya pelonggaran sanksi untuk minyak mentah Rusia," ucapnya Chrisnawan.
Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Maret 2025 dibandingkan Februari 2025 mengalami penurunan sebagai berikut:
- Dated Brent turun sebesar US$ 2,55 per barel dari US$ 75,16 per barel menjadi US$ 72,60 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 3,27 per barel dari US$ 71,21 per barel menjadi US$ 67,94 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,49 per barel dari US$ 74,95 per barel menjadi US$ 71,47 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 2,81 per barel dari US$ 76,81 per barel menjadi US$ 74,00 per barel.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$ 3,18 per barel dari US$ 74,29 per barel menjadi US$ 71,11 per barel.