Bahlil Tegaskan Tak Ada Impor LNG, Fokus dari Domestik

Mela Syaharani
28 April 2025, 20:42
bahlil, bahlil lahadalia, esdm, impor lng
Katadata
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan hingga saat ini tidak ada pembicaraan terkait impor gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia dan AS yang mencapai US$ 14,6 miliar atau Rp 246 triliun.

“Kemarin, dari pembicaraan saya dengan bapak Presiden tidak ada impor LNG. Jadi saya tidak tahu. Saya tidak mengomentari sesama menteri,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (28/4).

Bahlil mengatakan kondisi Indonesia saat ini masih memungkinkan untuk mencukupi kebutuhan LNG dalam negeri menggunakan pasokan domestik.

Menurutnya, saat ini pemerintah tengah menyusun cara untuk mengurangi defisit neraca perdagangan dengan AS. Dari sektor energi, Indonesia berencana mengimpor beberapa komoditas seperti liquified petroleum gas atau LPG, BBM, dan minyak mentah atau crude.

“Itu nilainya kurang lebih sekitar US$ 10 miliar. Karena kan kita punya defisit kan sekitar US$ 14,6 miliar tapi diakui oleh AS US$ 17,9 miliar,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah Indonesia tengah mengupayakan peningkatan impor sejumlah komoditas strategis dari AS, termasuk minyak, gas alam cair (LNG). 

Dia menyampaikan meskipun Indonesia merupakan negara penghasil minyak dan gas, kapasitas produksinya masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia melihat peluang untuk meningkatkan impor energi, khususnya LNG, dari AS.

“Jadi ini semua adalah area di mana kita tentu dapat melakukan outsourcing minyak dan gas dari AS, termasuk produk Boeing dan sebagainya. Ada juga beberapa komoditas serta produk manufaktur di mana kita dapat mempersempit, mengurangi, atau bahkan menghilangkan surplus ini,” kata Sri Mulyani dalam siaran pers, dikutip Senin (28/4).

Impor LNG 

Terkait impor LNG, Kementerian ESDM sebelumnya sudah pernah mengatakan bahwa pemerintah saat ini belum berencana mengimpor LNG AS. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan Indonesia ingin meningkatkan kemandirian produksi LNG dalam negeri.

“Jadi akan sangat bagus kalau kita produksi dan dimanfaatkan sendiri, meskipun perhitungan saat ini masih ada tantangan dari sisi suplai nasional,” kata Dadan saat ditemui di kantor BPH Migas, Jumat (11/4).  

Dadan menyebut pemenuhan suplai LNG dalam negeri juga mempertimbangkan kontrak-kontrak penjualan LNG yang memang ditujukan untuk kebutuhan domestik. Selain itu, produksi LNG domestik juga sebagian ditujukan untuk ekspor dan sudah memiliki kontrak. Namun, dia mengakui bahwa saat ini ada peningkatan konsumsi LNG dalam negeri. 

“Tiga bulan pertama 2025 kami berhasil memastikan suplai LNG dalam negeri dengan mengoptimalkan produksi domestik,” ujarnya.  

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga mengatakan hal senada, bahwa pemerintah saat ini belum menghitung untuk mengimpor LNG dari AS. “Saya tidak tahu soal LNG, sektor BBM belum kami hitung karena belum ada kebutuhan juga,” katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan