Harga Minyak AS Anjlok ke Level Terendah dalam Empat Tahun

Tia Dwitiani Komalasari
6 Mei 2025, 08:46
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
Zukiman Mohamad/Pexels
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga minyak mentah AS turun sekitar 2% pada Senin (5/5) dan ditutup pada level terendah dalam empat tahun. Penurunan itu terjadi setelah OPEC+ setuju menaikkan produksi untuk bulan kedua.

Minyak mentah AS turun US$ 1,16 atau 2%, dan ditutup pada US$ 57,13 per barel, penutupan terendah sejak Februari 2021. Harga minyak mentah acuan global Brent turun US$1,06, atau 1,7%, dan ditutup pada $60,23 per barel. Harga minyak telah turun sekitar 20% tahun ini.

Pada Sabtu (3/5), delapan produsen minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi tersebut sepakat meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada Juni. Keputusan tersebut diambil satu bulan setelah OPEC+ mengejutkan pasar dengan menyetujui untuk meningkatkan produksi pada bulan Mei dengan jumlah yang sama.

Peningkatan produksi pada Juni hampir tiga kali lipat dari 140.000 barel per hari yang awalnya diperkirakan oleh Goldman Sachs. Pergerakan tersebut berarti bahwa OPEC+ membawa lebih dari 800.000 barel minyak per hari pasokan tambahan ke pasar selama dua bulan.

Harga minyak pada April membukukan kerugian bulanan terbesar sejak 2021, karena tarif yang lebih tinggi dari Presiden AS Trump telah meningkatkan kekhawatiran akan resesi yang akan memperlambat permintaan minyak. Pada saat yang sama, OPEC+ dengan cepat meningkatkan pasokan.

"Keyakinan utama kami tetap bahwa kapasitas cadangan yang tinggi dan risiko resesi yang tinggi mendistorsi risiko terhadap harga minyak ke sisi negatif meskipun fundamental spot relatif ketat," kata kepala penelitian minyak Goldman, Daan Struyven,  dikutip dari CNBC, Selasa (6/5).

Bank investasi tersebut telah memangkas perkiraannya untuk harga minyak mentah AS tahun ini sebesar $3 menjadi $56 per barel.

Perusahaan jasa ladang minyak seperti Baker Hughes dan SLB memperkirakan investasi dalam eksplorasi dan produksi akan menurun tahun ini karena lingkungan harga yang lemah.

"Prospek pasar minyak yang kelebihan pasokan, kenaikan tarif, ketidakpastian di Meksiko, dan melemahnya aktivitas di Arab Saudi secara kolektif membatasi tingkat pengeluaran hulu internasional," kata CEO Baker Hughes Lorenzo Simonelli dalam laporan laba kuartal pertama perusahaan pada 25 April, mengacu pada eksplorasi dan produksi.

Perusahaan minyak besar Chevron dan Exxon melaporkan laba kuartal pertama minggu lalu yang turun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 karena harga minyak yang lebih rendah.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan