Petronas Gandeng TotalEnergies dan Pertamina di WK Bobara Papua Barat

Mela Syaharani
21 Mei 2025, 12:13
petronas, pertamina, totalenergies, blok migas
Katadata | Arief Kamaludin
Petronas
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perusahaan migas asal Malaysia, Petronas berencana menggandeng Pertamina dan TotalEnergies untuk menjadi konsorsium pengelolaan wilayah kerja (WK) migas Bobara, Papua Barat.

“Kami akan membawa Pertamina Hulu Energi dan TotalEnergies masuk ke dalam konsorsium. Jadi kedepannya akan ada tiga perusahaan dalam konsorsium Bobara,” kata Vice President of International Assets Upstream Petronas, Mohd  Redhani Abdul Rahman yang ditemui di sela-sela IPA Convex 2025 di BSD, Tangerang Selatan, Selasa (20/5).

Redhani tidak merincikan lebih lanjut perkiraan porsi saham pengelolaan konsorsium tersebut. Sebab, rencana ini belum diumumkan secara resmi oleh perusahaan.

Dia mengatakan saat ini Petronas sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan TotalEnergies di wilayah Timur Indonesia. Hal ini dilakukan karena hubungan Petronas dan TotalEnergies sudah kuat di belahan dunia.

“Kami membawa kolaborasi tersebut ke Indonesia,” katanya.

Menurutnya, sudah banyak hal yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menarik perusahaan kembali berinvestasi di sektor hulu migas. Hal ini dipengaruhi banyaknya perubahan regulasi investasi di Indonesia yang sudah lebih fleksibel dibandingkan sebelumnya.

Selain itu, lanjutnya, para investor diberikan kemudahan untuk berdiskusi secara langsung dengan pemerintah, sehingga investasi asing mudah masuk ke Indonesia.

“Saya pikir dengan Total yang akan masuk, kami juga berbicara bersama orang Woodside (perusahaan migas Australia) untuk masuk juga ke Indonesia. Hal ini menunjukkan berbedanya kondisi saat ini dibandingkan 10 tahun lalu,” katanya.

Petronas Pengelola Bobara

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi sebelumnya mengumumkan Petronas Carigali (PC) North Madura II Ltd sebagai pemenang penawaran lelang wilayah kerja (WK) migas Bobara. 

“Pemenang lelang terkait WK Bobara adalah Petronas Carigali (PC) North Madura II Ltd,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji di kantor Lemigas, Jakarta, pada Selasa (20/2).

WK Bobara berlokasi di offshore Papua Barat dengan luas wilayah 8.444,49 kilometer persegi (km2). Tutuka mengatakan WK ini ditawarkan dengan mekanisme lelang reguler. 

“Selamat kami ucapkan kepada pemenang lelang, kami sangat mengharapkan sekali agar komitmen-komitmen yang telah disampaikan dapat dilaksanakan sesuai jadwal dengan baik,” ucapnya. 

WK Bobara masuk dalam periode penawaran atau lelang tahap III 2023 yang dimulai sejak 20 September hingga 15 Desember 2023.

“Tim penawaran wilayah kerja telah melakukan evaluasi terhadap dokumen partisipasi yang disampaikan. WK ini memiliki perkiraan potensi awal sebanyak 6,8 miliar barel setara minyak (BBOE) yang mengandung minyak dan gas,” ujarnya. 

Tutuka menyebut, jumlah bonus tanda tangan dari lelang WK Bobara ini mencapai US$ 50.000. Firm commitments pada tiga tahun periode pertama eksplorasi ini meliputi 3 G&G study, dan 2.000 km2 seismic 3D resolusi tinggi.

“Lelang ini total firm komitmennya mencapai US$ 16,92 juta dengan tipe kontrak cost recovery,” kata dia.

Tutuka mengatakan, adanya total firm komitmen dari lelang WK Bobara berhasil menambah total production sharing product (PSC) atau kontrak bagi hasil lelang WK migas.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan