Harga Minyak Anjlok 10% Saat Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel

Mela Syaharani
24 Juni 2025, 08:49
Minyak
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Ilustrasi kilang minyak
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga minyak acuan dunia anjlok ke titik terendah dalam seminggu pada awal perdagangan Selasa (24/6). Harga minyak Brent berjangka untuk kontrak Agustus 2025 turun sekitar -7,2% ke level 71,48 dolar AS per barrel pada perdagangan Senin (23/6) malam, sebelum melanjutkan penurunan sebesar -4% pada Selasa (24/6) pagi ke level 68,62 dolar AS per barrel.

Pelemahan harga yang signifikan ini didorong oleh langkah Iran yang tak kunjung menutup Selat Hormuz. Iran justru menyerang pangkalan militer AS di Qatar sebagai langkah balasan.  

Setelah itu Iran menyerang pangkalan militer AS, The New York Times melaporkan bahwa Iran telah memberikan peringatan guna meminimalkan korban. Penurunan makin menjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan gencatan senjata Iran-Israel. 

Pengumuman Trump menghilangkan kekhawatiran pasar terkait pasokan minyak di kawasan tersebut. Harga minyak mentah Brent turun US$ 2,69 atau 3,76% menjadi US$ 68,79 per barel pada pukul 0006 GMT, setelah turun lebih dari 4% di awal sesi dan menyentuh level terendah sejak 11 Juni.

Minyak mentah West Texas Intermediate AS merosot US$ 2,7, atau 3,94%, menjadi US$ 65,46 per barel, setelah mencapai level terlemah sejak 9 Juni di awal sesi dan turun sekitar 6%.

Trump mengumumkan pada Senin (23/6) bahwa Israel dan Iran telah sepenuhnya menyetujui gencatan senjata. Dia menyebut bahwa Iran akan segera memulai gencatan senjata, diikuti oleh Israel setelah 12 jam. 

Jika kedua pihak menjaga perdamaian, perang akan resmi berakhir setelah 24 jam, mengakhiri konflik selama 12 hari. Ia mengatakan bahwa gencatan senjata yang lengkap dan total akan diberlakukan dengan tujuan untuk mengakhiri konflik antara kedua negara.

“Melihat kabar gencatan senjata, kita melihat premi risiko yang ada pada harga minyak hampir hilang,” kata Analis Tony Sycamore, dikutip dari Reuters, Selasa (24/6).

Iran merupakan produsen minyak mentah terbesar ketiga dalam organisasi negara pengekspor minyak atau OPEC. Meredanya perang di Timur Tengah memungkinkan Iran untuk mengekspor minyak lebih banyak sehingga mencegah gangguan pasokan.

Sebab, gangguan pasokan merupakan salah satu faktor utama harga minyak terus naik dalam beberapa waktu terakhir. Reuters menulis, kedua kontrak minyak tersebut ditutup lebih dari 7% lebih rendah pada sesi perdagangan sebelumnya, setelah reli ke level tertinggi lima bulan pasca AS menyerang fasilitas nuklir Iran selama akhir pekan, memicu kekhawatiran meluasnya konflik Israel-Iran.

 Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran - Israel 

Dalam pernyataan terbaru Donald Trump mengatakan bahwa gencatan senjata "lengkap dan total" antara Israel dan Iran akan mulai berlaku. Tindakan ini  dengan tujuan untuk mengakhiri konflik antara kedua negara, beberapa saat setelah kedua belah pihak mengancam akan melakukan serangan baru.

Trump mengisyaratkan bahwa Israel dan Iran akan memiliki waktu untuk menyelesaikan misi apa pun yang sedang berlangsung, yang pada saat itu gencatan senjata akan dimulai dalam proses bertahap. 

"Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua Negara, Israel dan Iran, karena memiliki Stamina, Keberanian, dan Kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut, 'Perang 12 Hari'," tulis Trump di situs Truth Social miliknya.

Meski begitu, hingga berita ini ditayangkan belum ada pernyataan resmi dari Iran ataupun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai genjatan senjata. Beberapa jam sebelumnya, tiga pejabat Israel telah memberi isyarat bahwa Israel ingin segera mengakhiri kampanyenya di Iran dan telah menyampaikan pesan tersebut kepada Amerika Serikat.

Pada hari Minggu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel "sangat, sangat dekat untuk menyelesaikan" tujuannya. Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran telah menyetujui gencatan senjata yang diusulkan AS.

Sebelumnya pada hari Senin, Trump mengatakan dia akan mendorong Israel untuk melanjutkan perdamaian setelah menolak serangan Iran terhadap pangkalan udara Amerika yang tidak menimbulkan korban luka dan berterima kasih kepada Teheran atas pemberitahuan awal tentang serangan tersebut.





Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...