TIS Energy Group Akuisisi Blok Migas Sebuku dari Mubadala Energy

Mela Syaharani
31 Juli 2025, 15:13
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
Zukiman Mohamad/Pexels
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perusahaan migas nasional, TIS Energy Group telah menyelesaikan proses akuisisi atas Blok Migas Sebuku dari Mubadala Energy. 

Blok Sebuku merupakan wilayah kerja migas lepas pantai yang terletak di Selat Makassar, berada di perbatasan antara Provinsi Kalsel dan Provinsi Sulawesi Barat. TIS Energy menyatakan blok ini  memiliki infrastruktur produksi dan distribusi yang matang, serta potensi optimalisasi yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami melihat Blok Sebuku bukan hanya sebagai aset produksi, tetapi sebagai gerbang pengembangan hidrokarbon masa depan di kawasan Timur Indonesia. Infrastruktur yang tersedia sangat bertaraf internasional, dan tugas kami adalah mengoptimalkan potensi tersebut,” kata Deputy Managing Director TIS Energy Group, Colin Soh dalam siaran pers, Kamis (31/7).

Sebelumnya, Blok Sebuku dioperasikan oleh Mubadala Energy dengan saham sebesar 63%, bersama Total Energies sebesar 13,5%, Inpex sebesar 13,5%, dan PT Dangsanak Buana Sebuku (10% – PI daerah). 

Melalui akuisisi ini, TIS mengambil alih peran sebagai operator melalui pembelian entitas Mubadala Energy yang mengoperasikan blok Sebuku PSC. Kendati demikian, TIS mempertahankan kolaborasi teknis dan operasional dengan para mitra yang telah ada yakni Total, Inpex, dan pemerintah daerah. 

Blok ini memiliki Lapangan Ruby, yang telah memproduksi gas dan kondensat sejak 2013. Di jantung aset ini terdapat pipa bawah laut sepanjang 312 kilometer yang menghubungkan Lapangan Ruby di lepas pantai langsung ke Senipah, Kalimantan Timur, sebuah jalur menuju LNG Bontang dan kawasan fasilitas pengolahan darat lainnya. 

Pipa ini bukan hanya infrastruktur transportasi biasa, tetapi merupakan penggerak utama untuk pendekatan Infrastructure-Led Exploration (ILX), yang membuka peluang pengembangan cadangan migas terdekat secara efisien dan ekonomis.

TIS segera memulai evaluasi teknis terhadap optimalisasi zona produksi, pekerjaan ulang sumur (workover), serta peluang pengeboran baru di wilayah kerja Sebuku. Perusahaan juga menegaskan kembali komitmennya terhadap pemerintah daerah melalui penguatan program pengembangan masyarakat dan peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal.

“Langkah akuisisi ini bukan sekadar soal peningkatan produksi, tapi mencerminkan keyakinan kami untuk menciptakan nilai berkelanjutan, mendukung transisi energi, dan memberikan manfaat sosial-ekonomi yang nyata bagi Indonesia,” ujar Colin.

TIS akan melanjutkan komitmen skema Participating Interest (PI) untuk pemerintah daerah sesuai regulasi SKK Migas. Melalui akuisisi ini, TIS menunjukkan keyakinan kuat terhadap iklim investasi hulu migas Indonesia. Perusahaan melihat potensi jangka panjang dalam pengembangan migas sebagai sumber energi yang bersih, andal, dan dapat ditingkatkan sesuai prioritas nasional.

Perusahaan mengatakan divestasi ini tidak menandakan keluarnya Mubadala Energy dari Indonesia, namun menandai perubahan strategis ke arah pendalaman investasinya dan percepatan pembangunan di wilayah Andaman yang menjanjikan di Indonesia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...