Dua Jurus Prabowo Wujudkan Indonesia Bebas Energi Fosil dalam 10 Tahun Ke Depan

Mela Syaharani
15 Agustus 2025, 17:28
Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (25/3/2022).
KESDM
Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (25/3/2022).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto menargetkan 100% pembangkit listrik yang ada di Indonesua menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT). Terdapat dua jurus Prabowo dalam mencapai bebas energi fosil pada kurun waktu tersebut.

“Kita harus capai 100% pembangkitan listrik dari EBT dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Saya yakin hal ini bisa dicapai. Dari target dunia 2060, kita bisa mencapainya jauh lebih cepat,” kata Prabowo dalam Pidato Nota Keuangan 2026 di gedung DPR-MPR, Jumat (15/8).

Pemerintah Indonesia memang menargetkan emisi nol atau net zero emission pada 2060. Menurutnya EBT merupakan masa depan bagi Indonesia. 

“Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia.” ujarnya.

Dia juga ingin Indonesia bisa terus menggenjot pembangunan pembakit EBT, mulai dari sumber tenaga matahari atau surya, hidro, panas bumi, hingga bioenergi.

“Dan transisi menuju energi bersih, kita percepat,” ucapnya.

Presiden Prabowo Subianto telah menganggarkan Rp 402,4 triliun untuk ketahanan energi Indonesia, yang dicantumkan dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2026.

Strategi ketahanan energi tidak hanya berasal dari sektor EBT, dia menyebut hal ini juga mencakup untuk meningkatkan produksi migas, menjaga harga energi, mempercepat subsidi yang adil dan tepat sasaran

“Bukan lagi dinikmati oleh mereka yang mampu,” katanya.

Dua Jurus Prabowo Genjot Transisi Energi

Dikutip dalam buku notak keuangan 2026, terdapat dua jurus Prabowo dalam menggenjot transisis energi. Dua program tersebut adalah:

1. Transisi energi dalam Ekosistem Ketenagalistrukan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)
RUPTL pemerintah menetapkan bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan harus didasarkan pada prinsip manfaat, keberlanjutan, efisiensi yang adil, optimalisasi sumber daya energi, kemandirian, serta pelestarian lingkungan.

2. Pengembangan program biodiesel mendukung energi hijau
Pemanfaatan biodiesel sebagai salah satu biofuel berbasis minyak kelapa saiwt (CPO) terus didorong oleh pemerintah. Hal itu dilakukan mengingat Indonesia salah satu negara pengeskpor terbesar di dunia.

Porsi biodiesel dalam bahan bakar biosolar terusditingkatkan secara bertahap. Penyaluran biodiesel 2024 mencapai 116,4 persen dari target sebesar 11,3 juta kiloliter.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...