Garuda Indonesia Targetkan Punya 7 Pesawat Baru hingga Akhir 2025

Mela Syaharani
22 September 2025, 14:13
Garuda
ANTARA FOTO/Khalis Surry/bar
Sejumlah jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 12 Aceh menaiki pesawat Garuda Indonesia Boeing 777 di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Jumat (30/5/2025). Sebanyak 127 calon haji kloter 12 atau kloter terakhir emkasi Aceh bergabung dalam satu pesawat bersama 104 jamaah calon haji kloter 24 emkasi Medan untuk diberangkatkan ke Tanah Suci dalam penyelenggaraan haji tahun 1446 H/2025 M.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Garuda Indonesia Tbk menargetkan dapat menambah tujuh pesawat baru hingga akhir tahun ini. Target tersebut menjadi penambahan pesawat terbanyak yang dilakukan Garuda setelah pandemi.

Hal ini disampaikan Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (22/9).

“Sepanjang 2025 kami menargetkan untuk mendapatkan 7 armada pesawat baru, ini merupakan penambahan pesawat terbanyak GA pasca pandemi,” kata Reza.

Dari target itu, hingga Agustus 2025 Garuda sudah menambah lima armada baru, sehingga total armada yang dimiliki saat ini mencapai 78 pesawat, terdiri dari 32 wide body dan 46 narrow body.

“Seiring pulihnya industri penerbangan, kapasitas produksi berangsur meningkat menjadi 71 armada pada 2023 dan 73 pada 2024,” ujarnya.

Rute Baru dan Restrukturisasi

Per Juni 2025, Garuda mengoperasikan 70 rute penerbangan, terdiri dari 50 rute domestik dan 20 rute internasional. Tahun ini, maskapai pelat merah tersebut juga menargetkan pembukaan dua rute baru, yakni Jakarta–Samarinda dan Halim–Denpasar.

Namun, Garuda juga akan menutup sejumlah rute yang dinilai tidak menguntungkan.

“Kami juga akan melakukan knock off beberapa rute yang tidak menghasilkan profit. Sampai akhir tahun direncanakan ada beberapa rute tambahan yang akan kami hentikan operasionalnya,” kata Reza.

Selain itu, perusahaan juga merencanakan restrukturisasi rute intra-Papua serta mengkaji perluasan jaringan domestik dan internasional dengan mengutamakan profitabilitas dan kesiapan armada.

Garuda saat ini bekerja sama dengan sekitar 70 maskapai partner internasional. Kolaborasi ini memperluas akses rute ke berbagai kawasan, termasuk Asia, Eropa, India, Afrika, dan domestik Indonesia.

“Kami memperluas konektivitas internasional dengan berbagai maskapai global, di antaranya Starlux, SAS, Japan Airlines, Indigo, dan Kenya Airways,” kata Reza.

Ke depan, Garuda juga berencana menggandeng JetBlue, Riyad Air, dan Virgin Atlantic untuk memperkuat jaringan global.

Tambah 121 Pesawat Hingga 2029

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan menegaskan bahwa pihaknya memiliki rencana jangka menengah untuk memperkuat armada.

“Dalam modernisasi armada pesawat, Garuda Indonesia Group berencana menambah 121 pesawat pada tahun 2029 untuk Garuda dan Citilink,” ujar Wamildan di Jakarta, Rabu (30/7).

Wamildan menjelaskan, modernisasi ini meliputi pesawat berbadan ramping untuk rute dengan frekuensi tinggi, serta pesawat berbadan lebar untuk penerbangan jarak jauh. Garuda akan berkolaborasi dengan Boeing dan Airbus untuk pemenuhan kebutuhan armada baru.

Prioritas Garuda adalah untuk mendapatkan pesawat yang menawarkan efisiensi bahan bakar, prediktabilitas biaya dan nilai jangka panjang. Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia yang membantu percepatan diskusi dengan Boeing melalui negosiasi tarif penerbangan dengan Amerika Serikat.

Secara paralel, Garuda juga terus memulihkan pesawat-pesawat yang sebelumnya di-grounded dengan dukungan dari Danantara, untuk memastikan keandalan operasional pesawat ke depan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...