ESDM: Stok BBM di SPBU Swasta Berpotensi Kosong hingga Akhir 2025

Mela Syaharani
3 Oktober 2025, 16:57
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman (kanan) memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi XII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mine
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman (kanan) memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi XII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa tidak ada perubahan kebijakan mendasar terkait penyediaan BBM di wilayah Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta berpotensi kosong hingga akhir tahun ini. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Laode Sulaeman menyebut hal ini  bisa terjadi jika tidak ada kesepakatan yang terjalin antara Pertamina dan 5 badan usaha SPBU swasta.

Seperti diketahui, Kementerian ESDM menawarkan pada lima badan usaha swasta untuk membeli base fuel dari Pertamina. Pasalnya, badan usaha SPBU swasta sudah tidak mendapatkan kuota impor BBM hingga akhir 2025. Alhasil, stok BBM di SPBU swasta pun terancam kosong.. 

Laode mengatakan, dirinya kembali mengundang Pertamina dan badan usaha SPBU untuk negosiasi impor BBM satu pintu sore ini, Jumat (3/10). 

“Ya ini pilihan ya, maksudnya mau kosong sampai akhir tahun atau mau ada yang disepakati. Tapi nanti (hasil keputusan) pastinya sore hari, "kata Laode saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (3/10).

Dia mengatakan rapat tersebut bertujuan dalam rangka negosiasi antar pihak terkait kelangkaan pasokan BBM SPBU swasta. Dia menyebut belum ada informasi terbaru soal kesepakatan antar badan usaha.

“Informasi kesepakatan akan secara lengkap saya dapatkan pada saat rapat nanti sore, 15.30 di Ditjen Migas,” ujarnya.

Pemerintah bersama Pertamina dan SPBU swasta telah bersama-sama membuka peluang pengadaan impor base fuel melalui Pertamina Patra Niaga. Base fuel merupakan produk BBM yang belum dicampur dengan zat tambahan (aditif) dan pewarna.

Pertamina sebelumnya telah mendatangkan satu kargo berisi 100 ribu barel base fuel pekan lalu. Namun pengelola SPBU Vivo dan BP-AKR batal membeli bahan baku atau base fuel BBM dari PT Pertamina. 

Padahal Keduanya sempat sepakat membeli BBM murni tersebut, Vivo bahkan menyatakan akan menyerap 40 ribu barel.  Laode menyebut base fuel yang tidak dibeli swasta akan tetap terpakai oleh Pertamina. 

“Makanya kan disampaikan bahwa kelangkaan itu tidak akan terjadi, karena sebenarnya (pasokan) itu ada, hanya saja ada yang maunya ini itu. Tapi kalau Pertamina itu tidak akan kehabisan (pasokan),” ucapnya.

Dia juga menyampaikan kargo base fuel kedua milik Pertamina sudah tiba pada di Jakarta. Jumlah kapasitasnya sama seperti kargo pertama, yakni 100 ribu barel. “Kalau informasi dari Pertamina kan (sampai) tanggal 2. Berarti sudah masuk kemarin,” katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...