Kadin Sebut AI Bisa Tingkatkan Keselamatan Kerja di Pertambangan

Mela Syaharani
14 Oktober 2025, 16:32
kadin, ai di pertambangan,
Katadata/Fauza Syahputra
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Aryo Djojohadikusumo menyampaikan paparan pada Energy Insight Forum bertajuk "Harnessing Artificial Intelligence to Unlock Mining’s Next Frontier" di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Aryo Djojohadikusumo menilai kecerdasan buatan atau AI dapat dimanfaat di sektor pertambangan untuk meningkatkan keselamatan kerja. 

“Saya yakin dengan penerapan AI, kita (sektor pertambangan) bisa mengurangi potensi-potensi longsor, lumpur atau kecelakaan kerja,” kata Aryo usai acara Energy Insights Forum: Harnessing Artificial Intelligence to Unlock Mining’s Next Frontier di Hotel Fairmont, Selasa (14/10).

Hal itu merujuk pada peristiwa longsor yang terjadi di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave milik PT Freeport Indonesia pada 8 September. Longsor ini menewaskan tujuh pekerja tambang yang terjebak dalam aliran lumpur sebanyak 800 ribu ton.

Selain kecelakaan kerja, menurut dia AI bisa digunakan untuk memantau pekerjaan di lapangan, termasuk perbaikan yang membahayakan pekerja bisa diganti dengan teknologi AI dan robotic.

Teknologi kecerdasan buatan juga disebut bisa digunakan dalam sektor keamanan untuk pertambangan. Contoh pengaplikasiannya untuk menghindari kasus pertambangan ilegal. 

“Saat ini ada banyak sekali data-data dari satelit yang bisa menggunakan AI untuk mengurangi tambang-tambang ilegal. Ini merupakan pesan yang disampaikan Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian ESDM kepada saya,” ujarnya.

Biaya Teknologi AI Semakin Murah

Aryo mengatakan teknologi AI semakin murah. Dia menyebut harga teknologi AI 100 kali lebih murah saat ini dibandingkan dua tahun lalu.

“AI ini terjangkau. Bukan hanya untuk perusahaan besar seperti MIND ID, tetapi juga bisa menjangkau perusahaan menengah, kecil, ataupun perusahaan swasta milik anggota Kadin,” ucapnya.

Aryo mengatakan penurunan biaya penggunaan AI bisa berperan dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi Indonesia  8% pada 2029. Dia mengharapkan, perusahaan yang berkembang bukan hanya perusahaan besar, tetapi juga perusahaan menengah bisa berubah menjadi besar.

“Yang bisa membantu mereka adalah teknologi, salah satunya AI,” katanya.

Terkait nilai investasi teknologi yang digunakan, Aryo menyebut hal itu tergantung pada dana yang dialokasikan oleh setiap perusahaan. Dia mengatakan ada beberapa perusahaan yang sudah cukup lama menerapkan digitalisasi AI, seperti Kaltim Prima Coal, kontraktor tambang Petrosea.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...