Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina Pacu BBM Satu Harga hingga Kilang

Tia Dwitiani Komalasari
19 Oktober 2025, 10:16
Kapal tanker bongkar muat bahan bakar minyak di Integrated Terminal Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (8/1/2025). Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan pemerintah telah menyelesaikan seluruh target pembangunan penyalur program Bahan Ba
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa.
Kapal tanker bongkar muat bahan bakar minyak di Integrated Terminal Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (8/1/2025). Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan pemerintah telah menyelesaikan seluruh target pembangunan penyalur program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga sebanyak 583 penyalur sepanjang 2017-2024 guna memberikan akses energi yang terjangkau bagi masyarakat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina (Persero) berupaya untuk berkontribusi dalam menyukseskan misi Asta Cita, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Upaya tersebut diwujudkan dalam program BBM Satu Harga, peningkatan distribusi energi hingga pelosok nusantara, hingga pengembangan kilang minyak.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan tekad Pertamina melayani energi negeri tidak pernah surut sekalipun harus menghadapi tantangan geografis Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan 83 ribu lebih desa dan kelurahan.

"Distribusi energi di Indonesia dikenal sebagai yang terumit di dunia, namun Pertamina selalu setia menyalurkan energi kepada seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada," ujar Simon.

Pertamina, imbuh Simon, terus memperkuat perannya sebagai tulang punggung penyediaan infrastruktur energi nasional, agar penyediaan dan distribusi energi lebih mudah diakses dengan harga yang terjangkau.

Tekad ini tercermin pada komitmen Pertamina menyediakan energi hingga wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) melalui Program BBM Satu Harga.

Dalam satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan 40 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga. Jumlah ini tersebar di Klaster Maluku – Papua (14 titik), Klaster Sulawesi – Nusa Tenggara (12 titik), Klaster Kalimantan (7 titik) dan Klaster Sumatera (7 titik).

Kini, melalui Program BBM Satu Harga, Pertamina melayani kebutuhan energi masyarakat di wilayah 3T hingga mencapai 573 titik Lembaga Penyalur dari 15.345 titik distribusi BBM.

Melalui program One Village One Outlet (OVOO), Pertamina juga bergerak mengantarkan LPG Subsidi menjangkau wilayah pelosok hingga mencapai 269.096 pangkalan LPG di 38 Provinsi.

Tingkatkan Pengecer LPG 3 Kg

Dalam satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina telah meningkatkan status 370 ribu pengecer LPG 3 kg menjadi sub pangkalan. Implementasi kebijakan ini semakin memperkuat layanan LPG untuk masyarakat hingga ke tingkat RW dan RT.

"Pertamina bergerak mendistribusikan BBM dan LPG dengan memanfaatkan multi moda, baik darat, laut dan udara. Ketersediaan energi menjadi faktor utama yang mendorong kemajuan ekonomi masyarakat terlebih di wilayah 3T," tegas Simon.

Jejak ini membuktikan bahwa Pertamina tidak hanya bergerak di kota besar atau semata mencari keuntungan, melainkan mengabdi untuk kemajuan Negeri.

Perkuat Armada Distribusi

Saat ini, Pertamina menyediakan 6.000 Armada Mobil Tangki dan 476 Kapal tanker dan kapal pendukung, untuk mendistribusikan BBM dan LPG.

Selama satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina telah memperkuat armada distribusi untuk mendukung ketahanan energi, dengan 4 kapal tanker gas raksasa ramah lingkungan bertipe Very Large Gas Carrier (VLGC) yakni Pertamina Gas Caspia, Pertamina Gas Dahlia, Pertamina Gas Tulip, dan Pertamina Gas Bergenia.

Selain itu, 6 tanker untuk mengangkut BBM dan minyak mentah, sehingga total ada 10 tanker tambahan yang menjadi urat nadi andalan dalam mengantarkan energi melalui jalur laut Indonesia.

Pengembangan Kilang

Pertamina terus meningkatkan keandalan infrastruktur pengolahan dengan melakukan pengembangan kilang serta sarana dan fasilitas pendukungnya. Dalam masa satu tahun Pemerintahan Prabowo – Gibran, Pertamina telah menyelesaikan pembangunan 2 Tangki Minyak Mentah raksasa di Lawe Lawe yang merupakan tangki terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas masing masing 1 juta barrel.

Tangki Lawe-Lawe merupakan bagian dari proyek RDMP Balikpapan yang menaikkan kapasitas pengolahan kilang Balikpapan yang mencapai 360 ribu barel per hari. Proyek RDMP Balikpapan juga akan mengoperasikan unit utama hasil proyek RDMP Balikpapan yaitu RFCC pada akhir tahun ini.

Demikian halnya Kilang Balongan, Pertamina telah menyelesaikan pembangunan empat unit tangki baru masing-masing memiliki kapasitas 29 ribu meter kubik. Penambahan total kapasitas penyimpanan ini memperkokoh peran kilang Balongan dalam mengelola inventaris produk BBM.

Pertamina juga melakukan inisiatif pembangunan pipa minyak yang menghubungkan Kilang Balongan dengan Terminal BBM Plumpang. Pipa sepanjang 96 km ini akan menyalurkan sekitar 4,6 juta kiloliter BBM per tahun untuk menjamin keandalan pasokan BBM ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta, yang menyerap sekitar 30 persen konsumsi nasional.

"Kehadiran infrastruktur energi sangat strategis untuk menjaga ketahanan energi sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi nasional sebagaimana yang tertuang dalam Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran," ujar Simon.

Dia menambahkan, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...