Singapura Optimistis Segera Amankan Pasokan Listrik dari Indonesia
Pemerintah Singapura optimistis bisa segera mengamankan pasokan listrik dari Indonesia dan beberapa negara lainnya seperti Malaysia, Australia, dan Singapura.
Menteri Energi, Sains dan Teknologi Singapura Tan See Leng mengatakan pihaknya sudah menekan nota kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia pada Juni silam. Salah satu yang disepakati yakni Singapura akan membeli 3,4 gigawatt (GW) setrum dari Indonesia hingga 2035.
“Saya yakin bisa mencapai kesepakatan finansial dengan Indonesia dalam waktu dekat,” katanya saat membuka konferensi Singapore International Energy Week (SIEW) 2025, Senin (27/10).
Tan See Leng menyebut Singapura mendorong ketersambungan jaringan listrik di kawasan Asia Tenggara. Ini merupakan salah satu strategi Singapura untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri yang terus meningkat. Selain dari Indonesia, Singapura juga segera mengamankan pasokan listrik dari Australia, Kamboja, Malaysia, dan Vietnam dengan total yang direncanakan mencapai 6 GW.
Hingga saat ini, Energy Market Authority (EMA) Singapura telah memberikan Conditional Approvals kepada beberapa pihak seperti Keppel Energy untuk menyuplai 1 GW dari Kamboja, sebanyak 1,2 GW dari Petrovietnam, dua perusahaan dari Indonesia (1,4 GW), dan sebanyak 1,75 GW dari Australia.
“Singapura tidak bisa membangun membangun pembangkit sendiri. Kita membutuhkan pasokan dari negara lain,” katanya
Berdasarkan catatan Katadata, saat ini juga sudah ada enam perusahaan yang memperoleh Conditional Licence (izin bersyarat) dari pemerintah Singapura. Adapun keenam perusahaan tersebut yakni; Alamtri Solar International Pte Ltd, EDP Renewable APAC, Keppel Energy Pte, Ltd, Vanda RE Pte Ltd, dan Singa Renewable Ptd Ltd.
Singapore International Energy Week merupakan agenda tahunan yang digelar oleh otoritas energi Singapura untuk mempertemukan pemangku kepentingan di sektor energi. Tahun ini, SIEW digelar mulai 27 Oktober-31 Oktober 2025 di Convention Center Marina Bay Sand.
