ESDM: Freeport akan Ajukan Tambang yang Tidak Longsor untuk Beroperasi Kembali

Mela Syaharani
30 Oktober 2025, 07:14
Tim penyelamat tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia menggunakan berbagai peralatan berupaya menyelamatkan tujuh pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura.
Dokumentasi Freeport/HO Antara
Tim penyelamat tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia menggunakan berbagai peralatan berupaya menyelamatkan tujuh pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan PT Freeport Indonesia (PTFI) berencana untuk mengoperasikan tambang mereka yang tidak mengalami longsor di Timika, Papua Tengah.

Produksi PTFI saat ini berasal dari tiga tambang, yakni Grasberg Block Cave (GBC) yang longsor, Deep Mill Level Zone and Big Gossan.

“Sementara mereka mau mengajukan (operasi tambang yang tidak longsor), agar bisa produksi,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Tri Winarno saat ditemui di Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (29/10).

Tri menyebut, jika perusahaan mengajukan untuk mulai beroperasi di tambang Deep Mill Level Zone and Big Gossan maka pemerintah bisa memprtimbangkan hal tersebut.

“Kalau misalnya di area tersebut tidak ada pengaruh (longsor), masa tidak kami beri (izin operasi kembali)?” ujarnya.

Tambang GBC milik PTFI telah mengalami insiden longsor yang dipenuhi 800 ribu ton aliran lumpur pada 8 September 2025. Akibat insiden tersebut, seluruh kegiatan operasi di tambang PTFI berhenti, termasuk dua tambang yang tidak mengalami longsor.

Perusahaan telah melakukan evaluasi terhadap kejadian longsor ini. “Untuk sementara daerah yang kemarin longsor belum boleh dilakukan kegiatan operasi produksi,” ucapnya.

Kendati demikian, pemerintah juga membuka peluang agar tambang tersebut bisa beroperasi setelah dilakukan perbaikan oleh perusahaan dan PTFI bisa menjamin dan meyakinkan pemerintah bahwa tidak akan ada kejadian serupa di masa depan.

Dalam laporan perusahaan induk PTFI yakni Freeport McMoran kuartal III 2025 disebutkan bahwa mereka secara paralel berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia berkaitan dengan rencana produksi mendatang yang sedang dievaluasi. Pada 24 September 2025 PTFI menyiapkan perkiraan skenario untuk operasional tambang mereka.

“Potensi ini melibatkan pembukaan kembali tambang bawah tanah Big Gossan dan Deep Mill Level Zone (DMLZ) yang tidak terdampak pada kuartal keempat 2025. Diikuti dengan pembukaan kembali bertahap dan peningkatan produksi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave pada 2026,” kata FCX dikutip Kamis (29/10).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...