BBM SPBU Shell Masih Kosong, Negosiasi dengan Pertamina Belum Rampung
Pasokan bahan bakar minyak (BBM) stasiun bahan bakar umum (SPBU) milik Shell Indonesia saat ini masih kosong. President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian mengatakan perusahaan saat ini belum ada kesepakatan impor dengan Pertamina Patra Niaga.
Kesepakatan tersebut berkaitan dengan pengadaan impor BBM, berasal dari kuota Pertamina Patra Niaga yang alokasikan untuk SPBU swasta. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kelangkaan pasokan BBM SPBU swasta yang sudah terjadi sejak Agustus 2025.
“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini belum mencapai kesepakatan business-to-business (B2B) terkait aspek komersial untuk pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga,” kata Ingrid dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (13/11).
Base fuel merupakan bahan bakar dasar yang belum dicampur dengan zat tambahan (aditif) dan pewarna. SPBU swasta mengolah base fuel ini sesuai spesifikasi dan racikan masing-masing perusahaan, sebelum akhirnya dijual kepada masyarakat.
Hingga saat ini, hanya ada satu produk BBM jenis bensin yang tersedia di SPBU Shell yakni BBM Shell V-Power Diesel. Adapun produk BBM yang tidak tersedia di SPBU Shell: Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+.
Dia mengatakan pembahasan secara bisnis dengan Pertamina hingga saat ini masih berlanjut. Di saat yang sama, perusahaan juga berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya.
“Agar produk BBM jenis bensin tersedia kembali di jaringan SPBU Shell, sesuai dengan standar keselamatan operasional, prosedur dan pedoman pengadaan BBM, serta standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global,” ujarnya.
BBM BP-AKR Sudah Kembali Tersedia
Sementara itu, BBM di SPBU milik PT Aneka Petroindo Raya atau BP-AKR kembali tersedia. Perusahaan menyediakan dua jenis BBM sejak akhir Oktober 2025.
Kementerian ESDM mengatakan ketersediaan ini berasal dari tercapainya kesepakatan antara BP-AKR untuk mengimpor satu kargo atau 100 ribu kiloliter base fuel dari pengadaan Pertamina. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman menyebut BP-AKR akan menambah kuota pengadaan impor base fuel untuk bahan bakar minyak dari Pertamina Patra Niaga sebanyak 100 ribu kilo liter.
“Iya (impor lagi), BP-AKR menambah impor kembali 100 ribu kilo liter. Datang pada minggu ketiga November,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Laode Sulaeman saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11).
Hingga saat ini badan usaha yang sudah mencapai kesepakatan pengadaan BBM melalui Pertamina Patra Niaga baru BP-AKR. Laode mengatakan badan usaha lain masih dalam tahap negosiasi secara bisnis ke bisnis (B2B) dengan Pertamina.
“Kemarin memang kami mendapatkan info bahwa SPBU Vivo sudah mendekati (untuk sepakat), nanti akan ada badan usaha lainnya juga. Jadi kita tunggu saja,” ujarnya.
Pengelola SPBU Shell, yakni Shell Indonesia, masih bernegosiasi dengan Pertamina. “Shell baru saja menghubungi saya, ingin bertemu,” ucapnya.
Meski proses negosiasi masih berjalan, Laode berharap seluruh badan usaha segera mencapai kesepakatan impor agar BBM di masing-masing SPBU segera terisi.
