Pertamina Blokir 394.000 Nomor Kendaraan karena Langgar Aturan BBM Subsidi

Desy Setyowati
18 November 2025, 06:45
pertamina blokir 394 ribu kendaraan curang bbm bersubsidi,
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Warga bersiap mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Biosolar di SPBU COCO Jalan Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (10/10/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pertamina Patra Niaga memblokir 394 ribu nomor kendaraan yang melakukan kecurangan dalam pembelian bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi. Hal ini sebagai upaya memperkuat pengawasan, memastikan ketepatan penyaluran, serta menjaga keadilan bagi masyarakat berhak.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan nomor polisi atau nopol kendaraan yang diblokir teridentifikasi melakukan kecurangan. “Ini untuk antisipasi dan mitigasi penyalahgunaan BBM (subsidi) di SPBU," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR di Jakarta, Senin (17/11).

Ega tidak menjelaskan secara rinci bentuk kecurangan yang dilakukan ratusan ribu kendaraan tersebut. Dia hanya menegaskan pemblokiran dilakukan untuk mencegah agar mereka tidak melakukan pembelian terhadap BBM subsidi.

Selain itu, Pertamina Patra Niaga membina 544 SPBU hingga pertengahan November.

Pertamina Patra Niaga juga memastikan distribusi energi hingga ke pelosok Indonesia melalui 231 fasilitas yang mencakup terminal BBM, terminal LPG, serta depo pengisian pesawat udara yang beroperasi di berbagai wilayah.

Untuk melayani kebutuhan masyarakat pada sektor BBM, perusahaan mengoperasikan 15.345 titik penyaluran, termasuk program BBM Satu Harga di 573 lokasi yang memperluas akses energi secara berkeadilan.

"Program-program strategis yang terus kita dorong selama tahun 2025 antara lain program subsidi tepat baik untuk sektor BBM maupun sektor LPG. Untuk sektor BBM saat ini telah dilaksanakan full QR Code untuk penyaluran BBM jenis solar maupun jenis Pertalite," kata dia.

Ia juga menyebutkan penyaluran BBM jenis bahan bakar tertentu (JBT) solar per Oktober diperkirakan terkendali di bawah 1,5% dari kuota yang diberikan kepada PT Pertamina Patra Niaga. Sedangkan untuk Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite diproyeksikan di bawah 10% dari kuota.

Pertamina Patra Niaga juga mendorong pertumbuhan penjualan produk Pertamax Green, yang mana saat ini sudah terdapat 168 SPBU di DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten yang menjual dan menyediakan produk Pertamax Green.

"Animo masyarakat cukup baik, sales growth sampai dengan saat ini kurang lebih 80% dibandingkan 2024," kata Ega.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...