Pertamina Rampungkan Likuidasi Dua Anak Usaha

Mela Syaharani
19 November 2025, 18:36
Pertamina
Donang Wahyu|KATADATA
Pertamina
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina (Persero) telah menuntaskan proses likuidasi dua anak perusahaannya, TRB London dan  Pertamina Energy Service Private Limitied. Kedua entitas bisnis yang di luar negeri ini dianggap tidak memiliki kontribusi strategis terhadap perusahaan.

TRB London merupakan anak perusahaan dari PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk,  yang merupakan anak usaha Pertamina, dan bergerak di bidang broker dan konsultan reasuransi. Proses likuidasi selesai dilakukan pada Februari 2025.

Sedangkan Pertamina Energy Service Private Limitied berbasis di Singapura. “Ini dulunya anak perusahaan dari petral yang sudah dituntaskan likuidasinya di Juli 2025. Hal ini sebagai bagian dari tahapan transformasi dan reformasi tata kelola yang berkelanjutan,” kata Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis, Agung Wicaksono dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (19/11).

Selain merampungkan likuidasi, Pertamina juga akan menggabungkan atau merger tiga sub-holding bisnis di sektor hilir migas. Tiga entitas tersebut adalah sub-holding distribusi dan penjualan atau Pertamina Patra Niaga (PPN), Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan Pertamina International Shipping (PIS). 

“Saat ini proses untuk penggabungan atau integrasi bisnis tersebut sedang dilakukan internal untuk mencapai persetujuan internal sesuai dengan prosedur,” ujar Agung.

Dia menyebut perusahaan akan melanjutkan pembahasan rencana tersebut dengan dewan komisaris hari ini. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan persetujuan atas detail teknis yang dilakukan perusahaan sesuai dengan detail teknis yang merencanakan penggabungan ini bisa efektif pada 2026.

BUMN energi ini juga sedang dalam proses konsolidasi terhadap empat sektor bisnis Perusahaan yang berada di bawah naungan Danantara. Empat sektor tersebut mulai dari rumah sakit hingga asuransi. 

Dia menyebut sektor pertama adalah rumah sakit, yakni Pertamina Bina Medika yang dikonsolidasikan ke IHC. Kedua, sektor perhotelan dimana Pertamina memiliki anak usaha bersama PT Patra Jasa. Entitas tersebut memiliki sembilan unit bisnis hotel. Saat ini kajian konsolidasinya sedang dipimpin oleh Hotel Indonesia Natour (HIN).

“Ketiga adalah airline atau maskapai penerbangan dengan pelita air service atau PAS yang dimiliki oleh Pertamina. Saat ini sesuai dengan arahan Danantara dilakukan kajian yang dikoordinir oleh Garuda Indonesia untuk menentukan langkah terbaik untuk konsolidasi ini,” ucapnya.

Terakhir yakni konsolidasi di sektor asuransi melalui kajian implementasi konsolidasi perusahaan-perusahaan asuransi BUMN. Hal ini dikoordinir oleh IFG sebagai Holding BUMN Asuransi.

“Secara bertahap, ini bukan hanya Pertamina tapi banyak sekali berbagai perusahaan asuransi di ekosistem BUMN yang akan dikonsolidasikan,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...