Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Imbas Kebijakan OPEC

Mela Syaharani
21 November 2025, 11:03
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memprediksi Indonesian Crude Price (ICP) mas
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memprediksi Indonesian Crude Price (ICP) masih akan mengalami kenaikan sepanjang tahun ini bahkan bisa mencapai 50 persen dari level 2021, dimana harga minyak dunia saat ini sudah mencapai sekitar 120 dolar Amerika per barel yang disebabkan konflik di Rusia dan Ukraina.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Oktober 2025 mencapai US$ 63,12 per barel. Harga ini turun US$ 3,19 per barel dari September 2025 yang mencapai US$ 66,81 per barel. 

Penetapan ICP ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 351.K/MG.01/MEM.M/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Oktober 2025 tanggal 10 November 2025.

Penurunan ini dipengaruhi oleh harga minyak mentah utama di pasar internasional, khususnya terkait kesepakatan negara pengekspor minyak dan sekutunya (OPEC+). Mereka merencanakan peningkatan suplai minyak untuk November 2025 sebesar 137 ribu barel per hari, di tengah kekhawatiran pasar atas kelebihan pasokan minyak global.

“Selain itu ada penurunan ketegangan geopolitik Timur Tengah, ditandai dengan tercapainya gencatan senjata antara Israel dengan Hamas. Hal ini menurunkan kekhawatiran pasar pada kelancaran pasokan minyak dari Timur Tengah,” kata Direktur Jenderal Migas Laode Sulaeman dalam siaran pers, dikutip Jumat (21/11).

Laode menyebut ada faktor lain yang memengaruhi penurunan ICP Oktober 2025, yakni tren peningkatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia.

Sementara itu, dia menyampaikan penurunan harga di kawasan Asia Pasifik juga dipengaruhi oleh produsen utama minyak, Arab Saudi, yang memotong harga penjualan resmi minyak mentah (OSP) untuk pembeli di Asia. Hal ini disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan ekonomi di Cina yang turut menekan pertumbuhan ekonomi regional.

“Langkah ini dilakukan di tengah permintaan yang melemah di kawasan tersebut dan penurunan margin kilang. Harga minyak Arab Light untuk Oktober dipotong sebesar US$1,40 per barel,” ujarnya.

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Oktober 2025 dibandingkan September 2025:

  • Dated Brent turun sebesar US$ 3,27/bbl dari US$ 68,02/bbl menjadi US$ 64,75/bbl.
  • WTI (Nymex) turun sebesar US$ 3,46/bbl dari US$ 63,53/bbl menjadi US$ 60,07/bbl.
  • Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,63/bbl dari US$ 67,58/bbl menjadi US$ 63,95/bbl.
  • Basket OPEC turun sebesar US$ 5,25/bbl dari US$ 70,39/bbl menjadi US$ 65,14/bbl.
  • Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$ 3,19/bbl dari US$ 66,81/bbl menjadi US$ 63,62/bbl.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...