Pertamina Resmikan Revitalisasi Terminal LPG Arun di Aceh
Pertamina Patra Niaga meresmikan proyek revitalisasi Terminal LPG Arun di Lhokseumawe, Aceh pada Senin (24/11). Peresmian ini menandai tuntasnya seluruh tahapan revitalisasi yang telah berlangsung sejak 2017. Saat ini, terminal tersebut sudah siap beroperasi sesuai standar.
Perusahan menyebut terminal ini berfungsi untuk menyuplai pasokan LPG baik subsidi maupun non-subsidi bagi masyarakat dan sektor industri di Aceh serta wilayah Sumatera Bagian Utara.
Hingga Agustus 2025, rata-rata realisasi penyalurannya mencapai sekitar 476 Metrik Ton (MT) per hari, di mana 1 MT setara 1.000 kilogram. Hal ini mencerminkan besarnya kebutuhan energi di kedua provinsi tersebut.
Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Hari Purnomo mengatakan revitalisasi ini mengubah pola suplai LPG di wilayah Aceh dan Sumatera Bagian Utara menjadi lebih efisien.
“Sebelumnya, suplai LPG untuk Aceh dan Sumatera Bagian Utara harus melalui Tanjung Uban, lalu dipecah dengan kapal mid-size dan kembali dilansir dengan kapal kecil sebelum akhirnya dibawa truk ke berbagai wilayah,” kata Heri dalam siaran pers, dikutip Rabu (26/11).
Dia menyebut dengan beroperasinya sarana yang diperbarui dan berkapasitas besar, alur suplai yang sebelumnya harus melalui beberapa tahapan kini dapat dilakukan secara langsung.
“Proses ini panjang dan biaya logistiknya besar, dengan revitalisasi Terminal LPG Arun, kapal VLGC berkapasitas besar kini dapat langsung bersandar dan memasok propane maupun butane ke Arun. Tentunya keberadaan terminal Arun ini sangat membantu efisiensi maupun produktivitas operasional kami,” ujar Hari.
Menurutnya revitalisasi ini juga memperkuat peran Terminal LPG Arun sebagai pusat distribusi LPG untuk wilayah Aceh dan Sumatera Bagian Utara. Terminal LPG Arun turut mengoptimalkan pola suplai, termasuk aktivitas pengalihan muatan dan pengiriman ke sejumlah terminal seperti Pangkalan Susu, Dumai, dan Tanjung Uban.
