Subholding Upstream Pertamina Siagakan Operasi Jelang Libur Nataru 2025

Ira Guslina Sufa
26 November 2025, 20:14
Subholding Upstream Pertamina mengaktifkan kesiapsiagaan penuh untuk memastikan kelancaran pasokan energi menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Pertamina
Subholding Upstream Pertamina mengaktifkan kesiapsiagaan penuh untuk memastikan kelancaran pasokan energi menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Subholding Upstream Pertamina mengaktifkan kesiapsiagaan penuh untuk memastikan kelancaran pasokan energi menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Seluruh wilayah operasi hulu migas perusahaan berada dalam pengawasan ketat untuk menjaga keamanan, keselamatan, serta keberlangsungan produksi di tengah potensi peningkatan permintaan energi. 

Perusahaan menegaskan pengawasan melekat diterapkan demi memastikan operasi berjalan aman dan andal. Hingga Oktober 2025, Subholding Upstream mencatatkan produksi minyak sebesar 556 ribu barel per hari (BOPD) dan produksi gas mencapai 2.762 mmscfd. 

Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, Hermansyah Y. Nasroen menyatakan untuk periode November–Desember, perusahaan memproyeksikan lifting 25,5 juta barel untuk memenuhi kebutuhan domestik. Penyaluran bakal dilakukan melalui 113 kargo kapal dan 104 pengiriman lewat jaringan pipa dan trucking. 

“Seluruh kegiatan operasi hulu migas berjalan aman dan terkendali,” ujar Hermansyah seperti dikutip dari pernyataan resmi Rabu (26/11). 

Kesiapan infrastruktur distribusi turut menjadi fokus utama. Pemenuhan minyak mentah dan kondensat akan dilakukan melalui 22 titik serah via kapal serta 14 titik serah melalui pipa dan trucking.

Pertamina menyebut seluruh fasilitas tersebut telah dipastikan kesiapan operasinya untuk mendukung kelancaran pasokan selama periode Nataru. Perusahaan juga memperkuat aspek HSSE dengan mitigasi risiko dan penyiagaan personel standby di seluruh wilayah kerja untuk menjaga keandalan operasi dan keselamatan pekerja, kontraktor, serta lingkungan.

Hermansyah mengatakan Subholding Upstream Pertamina terus menjalin koordinasi intensif dengan SKK Migas, Kementerian ESDM, kilang, konsumen, serta pemangku kepentingan lain dalam menjaga ketersediaan energi nasional. 

“Subholding Upstream Pertamina terus berkoordinasi erat dengan SKK Migas, Kementerian ESDM, kilang, konsumen, serta para pemangku kepentingan lainnya untuk menjamin pasokan energi bagi masyarakat tetap terjaga,” ujarnya.

Selain kesiapsiagaan operasi, PHE juga melanjutkan investasi di sektor hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan menyatakan tetap menerapkan komitmen Zero Tolerance on Bribery melalui pencegahan fraud dan penguatan integritas operasi. Hal ini diwujudkan lewat implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016, yang menjadi bagian dari upaya menjaga perusahaan bersih dari praktik penyuapan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...