Distribusi Energi PIS Jalan Terus, BBM dan Bantuan Kemanusiaan Melaju ke Sumatra

Try Surya Anditya
Oleh Try Surya Anditya - Tim Publikasi Katadata
8 Desember 2025, 17:41
Di dermaga Integrated Terminal Teluk Kabung, Padang, tanker MT Kasim kembali menjadi jalur logistik krusial. Pada Sabtu (6/12), kapal ini memuat 3.000 KL biosolar, 1.400 KL Pertamax, dan 3.000 KL Pertalite untuk dikirim ke Sibolga, Sumatra Utara.
Pertamina International Shipping
Di dermaga Integrated Terminal Teluk Kabung, Padang, tanker MT Kasim kembali menjadi jalur logistik krusial. Pada Sabtu (6/12), kapal ini memuat 3.000 KL biosolar, 1.400 KL Pertamax, dan 3.000 KL Pertalite untuk dikirim ke Sibolga, Sumatra Utara.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Upaya pemulihan pascabencana di Sumatra berjalan beriringan dengan distribusi energi yang berlangsung tanpa henti. Di tengah gangguan akses darat dan logistik, kapal tanker PT Pertamina International Shipping (PIS) berperan penting memastikan pasokan BBM dan bantuan kemanusiaan tiba di wilayah terdampak.

Di dermaga Integrated Terminal Teluk Kabung, Padang, tanker MT Kasim kembali menjadi jalur logistik krusial. Pada Sabtu (6/12), kapal tersebut memuat 3.000 KL biosolar, 1.400 KL Pertamax, dan 3.000 KL Pertalite untuk dikirim ke Sibolga, Sumatra Utara.

"Muatan ini kami harapkan bisa tiba tepat waktu, untuk memulihkan aktivitas saudara-saudara kita. Untuk bahan bakar kendaran logistik, serta dukungan pemulihan di wilayah yang masih berjuang untuk bangkit. Kami juga mengangkut bantuan di kapal ini, untuk mengoptimalkan jalur laut dalam penyaluran harapan ke saudara-saudara kita,” ujar Pjs Corporate Secretary PIS, Vega Pita, Senin (8/12).

Selain BBM, MT Kasim juga mengangkut paket bantuan kemanusiaan. Hal ini menjadikannya bukan sekadar kapal tanker, tetapi juga “kapal harapan” bagi warga yang kehilangan rumah, akses logistik, maupun kebutuhan dasar.

Distribusi energi tak hanya bergantung pada satu armada. Kapal tanker MT Kamojang turut berlayar nonstop dari Teluk Kabung menuju Meulaboh dan Krueng, membawa 6.500 KL BBM berupa solar B40, Pertalite, dan Pertamax. Perjalanan tetap berlangsung meski cuaca buruk dan gelombang tinggi menghantam jalur pelayaran.

Dua kapal ini menegaskan bahwa distribusi energi tidak dapat berhenti, terutama di tengah kondisi darurat.

Hingga saat ini, PIS telah mengirim empat gelombang bantuan ke Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Pengiriman dilakukan melalui jalur darat, udara, serta laut, dengan koordinasi lintas entitas dalam Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML): PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), PT Pertamina Energy Terminal (PET), dan PT Pertamina Port and Logistics (PPL).

Jenis bantuan yang dikirim meliputi kebutuhan pangan, perlengkapan bayi, perlengkapan kebersihan, kasur, hingga selimut disesuaikan dengan kondisi mendesak di lokasi terdampak. Pada pengiriman terbaru, PIS juga memberangkatkan tim relawan SH IML untuk memastikan distribusi bantuan tepat sasaran.

Vega menegaskan langkah ini merupakan komitmen moral sekaligus operasional PIS sebagai bagian dari Pertamina Group. “Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat sedikit meringankan beban para korban terdampak serta membantu pemulihan kondisi pasca bencana,” harapnya.

Melalui operasi kapal yang terus berjalan—menembus gelombang, cuaca ekstrem, dan keterbatasan jalur darat—PIS memastikan energi, logistik, dan bantuan tetap bergerak menuju wilayah yang membutuhkan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...