PLN Perlu Lima Hari Lagi Pulihkan Listrik di Aceh, akan Datangkan Genset
PT PLN (Persero) membutuhkan waktu lima hari agar aliran listrik di Banda Aceh bisa seluruhnya menyala. Wilayah Aceh mengalami gangguan listrik imbas terjadinya banjir bandang dan tanah longsor pada akhir November lalu.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya saat ini berusaha menyambungkan aliran listrik ke area-area terisolasi.
“Kami mengerahkan seluruh kekuatan agar sistem kelistrikan Aceh bisa pulih kembali, tapi untuk itu membutuhkan waktu selama lima hari agar (akses listrik) ke Banda Aceh bisa penuh,” kata Darmawan dalam konferensi pers secara virtual di Kementerian ESDM, Selasa (9/12).
Di saat yang sama, transmisi listrik dari Langsa ke Pangkalan Brandan di Aceh juga terputus. Kondisi ini menyebabkan sistem kelistrikan Aceh terisolasi dari aliran utama Pulau Sumatera.
Menurut Darmawan, PLN berusaha memulihkan transmisi dari pusat Sumatera ke Langsa selama lima hari ke depan. Namun demikian, perusahaan akan berusaha mendatangkan genset untuk wilayah Banda Aceh sehingga bisa mengurangi pemadaman bergilir.
Dia mengatakan seluruh pihak saat ini masih berusaha menembus wilayah-wilayah Aceh yang belum terlistriki sempurna, seperti di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Tengah, bener Meriah, dan Gayo Lues. Darmawan meminta maaf sebab belum bisa memulihkan 93% sistem kelistrikan Aceh sebagaimana informasi yang disampaikan pada akhir pekan lalu.
“Saya memahami betul kekecewaan dan kesulitan masyarakat, tidak ada alasan apapun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini,” ujarnya.
Dia mengakui bahwa kerusakan jaringan listrik PLN yang diakibatkan banjir bandang sangat parah. Terkait daerah yang terisolasi, Darmawan mengaku masih membutuhkan waktu lebih untuk memulihkan jaringan tegangan rendah mereka disana.
Dia mengatakan kondisi ini juga berdampak pada kondisi Banda Aceh yang masih mengalami pemadaman bergilir sebab kekurangan pasokan listrik sebanyak 40 megawatt.
Kendati demikian dia menyebut PLN telah mencoba untuk mengalirkan listrik dari Arun ke Banda Aceh, melalui sinkronisasi antar pembangkit dari Arun ke Bireuen ke Sigli berjalan lancar. Namun ketika aliran tiba di Sigli mengalami ketidakstabilan dalam sistem kelistrikan sehingga semalam pembangkit listrik disana sempat padam.
