Kemendag akan Cabut Izin Pelapak di E-Commerce yang Jual Gula Mahal
Harga gula mendadak naik signifikan beberapa pekan terakhir. Tak hanya di pasar tradisional, di platform e-commerce pun telah ditemukan gula yang dijual dengan kenaikan 70% dibanding harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok pemerintah sebesar Rp 12.500 per kilogram.
Merespons hal ini, Kementerian Perdagangan mengatakan akan menindak pelaku usaha yang menjual gula pasir dengan harga mahal.
“Kalau jual gulanya masih di harga tinggi ya kami tegur. Kalau perlu kami bekukan atau cabut (izinnya),” kata Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Veri Anggrijono di Carrefour Duta Merlin, Jakarta, Kamis (19/3).
(Baca: Kemendag Terbitkan Lagi Izin Impor Gula Sebanyak 550 Ribu Ton)
Pihaknya juga akan menperingatkan para pelaku usaha online. Para pelaku usaha selanjutnya akan diminta untuk menjual bahan pokok sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula sebesar Rp 12.500 per kilogram.
Ia pun mengatakan baru mengetahui ada pelapak e-commerce yang mematok harga hingga Rp 22.000 per kilogram. Veri mengatakan akan menelusuri penjual tersebut. "Harusnya mereka bisa menjual di bawah HET karena tidak membayar pajak,” ujar dia.
Pihaknya juga akan mencari informasi terkait merek gula yang dijual oleh pedagang, serta menegur industri terkait. Tak hanya gula yang dijual di atas ketentuan, pihaknya juga telah menemukan produk gula oplosan di salah satu platform ecommerce besar yang telah diambil atau dilabeli dengan merek gula tertentu.
Berdasarkan pantauan katadata.co.id, harga gula pasir Rose Brand yang dijual di Bukalapak berkisar Rp 22.000-25.000 per kilogram. Selain itu, ada pula Gulaku yang dijual seharga Rp 20.000 per kilogram.
(Baca: Harga Gula Melambung, Kadin Salahkan Tiga Kementerian)
Sedangkan, harga gula Rose Brand di Tokopedia berkisar Rp 26.000-27.000 per kilogram. Harga Gulaku di Tokopedia berkisar Rp 12.500-30.000 per kilogram.
Kementerian Perdagangan pun akan telah mendistribusikan gula pasir sebanyak 20 ribu ton di ritel modern Jakarta dengan harga jual sesuai HET. Veri pun berharap, harga gula di pasar tradisional akan ikut turun sesuai dengan HET.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, secara keseluruhan pemerintah akan menggelontorkan 50 ribu ton gula konsumsi di Jakarta. "Kami akan gelontorkan tahap pertama sekitar 20 ribu ton kemudian 30 ribu ton," kata Agus.
Selain itu, pemerintah tengah menunggu impor gula kristal mentah dan gula kristal putih yang masuk bertahap mulai pekan depan.
Indonesia akan memasuki masa panen tebu pada Juni mendatang, sehingga diharapkan harga gula konsumsi akan segera stabil. "Kami mengantisipasi stok gula terkait pandemi corona," kata Agus.