Politisi Golkar Jerry Sambuaga Ditunjuk Jokowi Jadi Wamen Perdagangan
Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar), Jerry Sambuaga pagi tadi mendatangi Istana Kepresidenan. Dalam pertemuannya bersama presiden Joko Widodo (Jokowi), dia diminta menangani sektor perdagangan.
Kepada wartawan, Jerry mengungkapkan dirinya bersama presiden tadi berdikusi terkait masalah perjanjian dan perdagangan internasional. Jokowi menginginkan dengan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan, Indonesia punya lebih banyak posisi tawar di kawasan regional maupun internasional.
"Fokusnya nanti kepada penyelesaian perjanjian yang belum rampung, baik di tingkat regional maupun global. Lalu, memberdayakan ekonomi kita supaya bisa berekspansi dan meningkatkan sektor perdagangan," kata Jerry di Kompleks Istana Negara, Jumat (25/10).
(Baca: Pengusaha Minta Menteri Bidang Ekonomi dari Parpol Unjuk Kemampuan)
Meski demikian, dia masih enggan mengungkapkan secara detail mengenai posisinya nanti di pemerintah. "Wamendag (wakil menteri perdagangan), ya mungkin. pastinya nanti. Kira-kira sektor itu, perdagangan," ujar politisi muda kelahiran 2 Juni 1985 ini.
Jerry merupakan politisi keempat dari Partai Golkar yang bergabung dengan kabinet menteri Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebelumnya, ada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang telah dilantik sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Kemudian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mengisi pos Menteri Perindustrian dan Zainudin Amali sebagai Menteri Pemuda & Olahraga.
Sedangkan terkait bidang yang akan ditanganinya, pemerintah tengah fokus membenahi sektor perdagangan, sebagai salah satu cara menekan defisit neraca dagang.
Tak hanya itu, peningkatan ekspor juga masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang masih harus diselesaikan di tengah banyaknya dinamika perdagangan dunia.
(Baca: Ditanya soal Harga Pangan, Mendag Agus Suparmanto Jawab soal Ekspor)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan pada September 2019 defisit sebesar US$ 160 juta, memburuk dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus US$ 85 juta.
Defisit tersebut terutama disebabkan kinerja ekspor yang turun, sementara impor mulai meningkat. Pada September 2019, ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 14,1 miliar turun 1,21% dibanding bulan sebelumnya atau 5,74% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, impor pada September tercatat masih meningkat 0,63% dibandingkan bulan sebelumnya atau turun 2,41% dibanding periode yang sama tahun lalu.