Benahi Banyak Pelabuhan, Pelindo I Utang Rp 1,3 Triliun dari Tiga Bank
Sindikasi bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengucurkan pinjaman Rp 1,3 triliun kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero). Pinjaman tersebut digunakan untuk menerapkan digitalisasi dan menambah sarana pelabuhan.
Tiga bank tersebut adalah Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Fasilitas kredit sindikasi ini memiliki jangka waktu tujuh tahun.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Tjahjana mengatakan pinjaman itu untuk beberapa proyek seperti penataan pelabuhan Belawan, Medan serta pembangunan dermaga Pelabuhan Sei Kolak, Kijang. Selain itu, penguatan dermaga peti kemas di Pelabuhan Perawang, Pekanbaru, penataan Pelabuhan Malahayati.
Lalu, perpanjangan dermaga Pelabuhan Dumai, penataan terminal penumpang Pelabuhan Sibolga. Kemudian dana itu untuk operasional pelabuhan penumpang internasional dan domestik Pelabuhan Tanjung Balai.
Bambang mengatakan pembenahan terdiri dari pembelian alat kepelabuhanan, penguatan dermaga, hingga digitalisasi sistem pelabuhan hingga menjadi nontunai. “Proyek sudah eksekusi dan jalan tinggal kontraktor minta dibayar," kata Bambang di Jakarta, Senin (19/11).
Proyek-proyek tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini hingga kuartal pertama 2019 mendatang. Setelah rampung, diharapkan infrastruktur tersebut dapat menyumbang pemasukan bagi Pelindo I.
Bukan hanya itu, anak usaha Pelindo I yakni PT. Prima Multi Terminal juga menandatangani pembiayaan subordinasi kredit investasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur. Nilainya, sebesar Rp 479 miliar.
Namun dana tersebut belum cukup. Bambang meminta sindikasi perbankan tersebut mengucurkan pinjaman Rp 4 triliun untuk pembangunan proyek Pelabuhan Kuala Tanjung. "Apalagi perlu Rp 11 triliun untuk Kuala Tanjung dan kawasan industrinya," kata dia.
(Baca: Kemenhub dan Pengusaha Cari Cara Efisiensikan Pelabuhan)
Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto mengaku pembiayaan ini cukup menarik karena risiko gagal bayar proyek ini rendah, meski tingkat pengembalian investasinya pun sama rendahnya. Hal lain yang menurutnya jadi pertimbangan adalah dampak ekonomi proyek ini. "Kami siap mendukung Pelindo I dan anak usahanya ke depan," kata dia.