Ingin 'Go International', 3 BUMN Kereta Gandeng Perusahaan Eropa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno medorong perusahaan BUMN untuk bisa mendunia. Hal ini, seiring dengan penandatangan perjanjian kerja sama tiga BUMN yang bergerak di bidang perkeretaapian dengan perusahaan asal Eropa.
"Serangkaian kerja sama ini, sebagai upaya 'go internasional' dari industri kereta dan perlengkapan kereta Indonesia, Industri kereta Indonesia dapat menjadi pemimpin pengembangan industri kereta di kawasan ASEAN," kata Rini dalam keterangannya, Kamis (20/9).
Tiga BUMN yang menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asal Eropa tersebut yaitu, PT Len Industri, PT Industri Kereta Api (INKA), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Penandatanganan dilakukan dalam acara pameran industri kereta, yakni Innotrans 2018 di Jerman.
Len Industri yang bergerak di bidang elektronika ini bekerja sama dengan perusahaan asal Kroasia, ALTPRO. Len Industri akan menyuplai Interlocking, LED Signal, Point Machine, CTC, dan Sistem Engineering. Sementara ALTPRO akan memasok Axle Counter System, Level Crossing, dan ATP.
(Baca: Indonesia Tawarkan Fasilitas dan Infrastruktur Kereta Api ke Sri Lanka)
Sementara, INKA akan berkolaborasi dengan SKODA. Perusahaan asal Republik Ceko ini bergerak dalam bidang perancangan dan memproduksi sistem propulsi dan kontrol perkeretaapian. Keduanya, berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kerja sama ke depannya, serta melakukan transfer teknologi pada Traction Motor dan Propulsi.
INKA juga turut membubuhkan kesepakatan kerja sama dengan Movement Group BV. Sebuah perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pengembangan dan produksi perangkat lunak dan perangkat keras di bidang mobilitas juga transportasi.
Sedangkan, KAI akan berkolaborasi dengan Progress Rail, perusahaan pemasok produk dan layanan kereta api yang terafiliasi dengan Caterpillar. Kolaborasi keduanya, meliputi pengembangan dan pemeliharaan rolling stock termasuk peningkatan program pemeliharaan rolling stock, modernisasi, dan repowering lokomotif. Tidak hanya itu, keduanya juga berkomitmen dalam penyediaan teknologi canggih untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan kinerja perkeretaapian.
(Baca: Komponen Lokal Proyek Kereta Api Ditargetkan Lampaui 50%)
Kedua perusahaan juga melakukan kerja sama dalam hal program pelatihan dan pengembangan personel PT KAI. Program ini sebagai bagian dari proyek yang akan diadakan untuk meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan keterampilan personel KAI tersebut.
"Diharapkan kerja sama ini dapat semakin memperkuat bisnis BUMN kedepannya baik di tingkat regional maupun internasional," kata Rini.