Bank Dunia Ingatkan Indonesia Waspadai Perang Dagang
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengingatkan Indonesia bersiap menghadapi perang dagang antarnegara yang bisa terjadi didunia. Dia mengatakan hal ini saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor.
Dia mengatakan perekonomian Indonesia berada dalam kondisi baik dari sisi pengelolaan fiskal hingga rasio utang. Menurutnya pengelolaan ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang dapat menjadi contoh bagi dunia. Namun, Indonesia juga harus siap dalam mengantisipasi potensi perang dagang antarnegara dan dampaknya.
"Seperti negara lainnya, Indonesia juga harus bersiap menghadapi perang dagang," kata Jim usai blusukan dengan Presiden Jokowi di Bogor, Rabu (4/7). (Baca: Pemerintah Hati-hati Sikapi Perang Dagang AS-Tiongkok)
Menurut Jim, perang dagang tidak akan berakhir baik bagi semua negara. Karena itulah potensi perang dagang ini menjadi sumber kekhawatiran tiap negara. Berdasarkan pengalaman yang dia lihat selama ini, perdagangan merupakan elemen penting bagi pertumbuhan ekonomi negara berkembang.
"Kami memberitahu bahwa tidak ada yang akan memenangkan perang dagang," ujar dia. (Baca: Pemerintah Siapkan 4 Langkah Antisipasi Perang Dagang AS - Tiongkok)
Pekan lalu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kebijakan menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin memang harus dilakukan. Ini lantaran isu global yang dihadapi Indonesia bukan saja rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), tapi hal lain seperti perang dagang AS dan Tiongkok.
Menurutnya, Indonesia akan tertinggal dari negara lain, apabila tidak menaikkan suku bunga saat ini. "Oleh karena itu, kami percaya dengan teman-teman di BI. Tidak ada cara lain selain menaikkan suku bunga," kata Darmin.
(Baca: Perang Dagang Diprediksi Bisa Berdampak dalam Jangka Menengah)