Disaingi Mitsubishi, Pangsa Pasar Mobil Grup Astra Tergerus Jadi 49%
Persaingan ketat antara merek kendaraan kembali menekan pangsa pasar kendaraan roda empat milik perusahaan konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII). Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menunjukan, sepanjang empat bulan pertama 2018, pangsa Grup Astra tergerus sebesar 8% menjadi sekitar 49% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 57%.
Secara keseluruhan penjualan mobil nasional hingga empat bulan pertama 2018 tercatat sebesar 394.421 unit mobil, tumbuh 5,6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 373.384.
Astra International saat ini membawahi sekitar empat merek kendaraan roda empat, yaitu Toyota, Daihatsu, Isuzu dan Peugeot. Secara keseluruhan, sepanjang Januari-April 2018 Astra Grup mencatat penjualan sebesar 192.908 unit kendaraan, lebih rendah dari Januari-April tahun lalu dengan angka penjualan kendaraan 211.672 unit.
(Baca : Astra Targetkan Pangsa Pasar Otomotif Lebih Rendah dari Tahun Lalu)
Toyota masih menjadi merek utama penyumbang penjualan otomotif grup Astra, sekaligus pemimpin pasar otomotif nasional dengan angka sebesar 114.427 unit. Namun demikian, jika dibandingkan dengan periode Januri-April tahun lalu sebesar 141.051 unit, realisasi penjualan Toyota turun sebesar 18,8%.
Sementara tiga merek kendaraan Astra masih mencatat kenaikan, seperti Daihatsu masih dapat tumbuh 7,9% menjadi 70.476 unit dari periode yang sama tahun sebelumnya 65.265 unit, segmen kendaraan niaga merek Isuzu tumbuh 49,2% menjadi 7.971 unit dan Peugeot yang penjualannya melonjak 112% menjadi 34 unit.
Penjualan kendaraan mobil murah Astra atau low cost and green car (lcgc) grup Astra juga makin menyusut, yang mana pada periode ini perseroan hanya mampu membukukan total penjualan 58.756 unit, anjlok hingga 72,1% dari dengan periode yang sama tahun lalu 211.672
Di sisi lain, merek non-Astra juga mencatat pertumbuhan penjualan mengikuti pertumbuhan pasar. Mitsubishi misalnya, sepanjang Januari-April 2018 membukukan penjualan 73.179 unit, melesat 115% dibanding tahun sebelumnya sebesar 33.958 unit.
Peningkatan penjualan Mitsubishi sejak Februari 2018, telah mengubah peta pasar, karena produsen Xpander tersebut mampu menyalip peringkat Daihatsu sebagai merek mobil dengan penjualan terbesar kedua nasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, pangsa pasar otomotif Astra mengalami penurunan dari 55% pada 2016 menjadi 54% pada tahun lalu. Penurunan ini disebabkan karena kompetisi yang makin ketat dengan kompetitor penjual mobil lainnya.
(Baca Juga: Tertekan Persaingan, Laba Bersih Divisi Otomotif Astra Turun 3%)
Kenaikan harga komoditas membuat harga produk kendaraan komersial meningkat. Sayangnya pangsa pasar Astra untuk kendaraan komersial tidak besar, sehingga ini membuat pangsa pasar otomotif Astra turun.
Menanggapi tren pangsa pasar Astra yang terus menurun, Head of Investor Relations Astra Tira Ardianti mengatakan tahun ini perseroan akan menjaga pasarnya di kisaran 50%. "Kami tidak muluk-muluk harus 55%, karena kami menyadari kompetisi makin ketat," ujarnya saat worshop wartawan pasar modal Astra di Jakarta, Rabu (18/4).
Perusahaan telah menyiapkan beberapa strategi untuk menjaga pangsa pasar otomotifnya tidak turun terlalu besar. Salah satunya dengan mengembangkan dan meremejakan desain dari produk-produk mobil yang sudah ada dan tetap mengeluarkan produk baru. Pengembangan mobil yang sudah ada ini tetap mempertimbangkan fungsi dan keinginan masyarakat Indonesia.
Astra juga akan meningkatkan layanan yang menunjang penjualan mobil, seperti after selling service. Mereka juga akan menawarkan paket-paket yang menarik dengan harga yang dapat bersaing dengan produk mobil lainnya.
(Baca Pula : Ekonomi Tumbuh Positif, Penjualan Mobil Ditargetkan 1,1 Juta di 2018)
Menurutnya, tahun ini persaingan pangsa pasar merek kendaraan juga dinilainya masih terap ketat. Hal ini karena model-model baru mobil pesaing yang diperkenalkan tahun lalu, sudah mulai disalurkan tahun ini. "Sehingga supply kompetitor naik di 2018 karena mereka mulai deliver ke customer," katanya.