Tiga Proyek Irigasi Strategis Akan Rampung Tahun Ini

Safrezi Fitra
16 Mei 2018, 13:03
Proyek Irigasi
Kementerian PUPR
Proyek Irigasi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan tiga proyek irigasi strategis bisa rampung pembangunannya tahun ini. Proyek irigasi yang termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sudah dimulai pengerjaannya sejak 2015.

“Tiga daerah irigasi (DI) yang masuk dalam PSN ditargetkan untuk selesai pembangunannya pada akhir tahun 2018, yakni DI Jambo Aye Kanan, DI Lematang dan DI Leuwigoong,” seperti dikutip dalam keterangan resmi Kementerian PUPR, Rabu (16/5).

(Baca: 68 Proyek Infrastruktur Strategis Ditargetkan Rampung 2016-2019)

Pembangunan DI Jambo Aye Kanan (Aceh) berupa saluran primer sepanjang 42 kilometer (km) dan saluran sekunder 10 km yang akan mengairi area seluas 3.028 hektare. Saat ini progres pembangunannya sudah sekitar 44 persen. Proyek ini dibiayai anggaran negara (APBN) senilai Rp 385,5 miliar.

Sementara pembangunan DI Lematang (Sumatra Selatan) berupa saluran primer sepanjang 10,2 km dan saluran sekunder 30,57 km, yang akan mengairi area seluas 3.000 hektare. Saat ini progresnya sudah sekitar 62 persen dengan biaya pembangunan sebesar Rp 273 miliar dari APBN.

Jaringan irigasi DI Leuwigoong (Jawa Barat) berupa saluran irigasi primer sepanjang 86 km yang mengairi area potensial seluas 5.313 hektar. Progresnya saat ini sekitar 68 persen dengan anggaran Rp 952 miliar yang juga menggunakan uang negara.

Dari 150 Proyek Strategis Nasional yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, tujuh diantaranya merupakan pembangunan jaringan irigasi dan bendung. Selain tiga irigasi yang rampung tahun ini, ada juga DI Lhok Guci di Aceh Barat dan Gumbasa di Kabupaten Sigi & Kota Palu (Sulawesi Tengah). Keduanya ditargetkan bisa selesai pembangunannya tahun depan.

Dua PSN lainnya yakni pembangunan saluran suplesi DI Umpu Sistem (Way Besai) di Kabupaten Way Kanan (Lampung) serta pembangunan bendung dan jaringan irigasi DI Baliase di Kabupaten Luwu Timur (Sulawesi Selatan).

(Baca: Resmikan Bendungan Raknamo, Jokowi: Kesejahteraan Rakyat NTT Bisa Naik)

DI Umpu Sistem mulai dibangun pada 2013 dan telah selesai tahun lalu, dengan anggaran sebesar Rp 189 miliar. Luas areal pelayanan potensial seluas 7.500 hektar dengan saluran suplesi sepanjang 6,03 km. Manfaatnya akan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 persen menjadi 190 persen.

Infrastruktur irigasi berupa bendung dan saluran irigasi berperan dalam meningkatkan produktivitas pangan nasional guna. Tujuannya untuk mencapai ketahanan pangan, sesuai program Nawa Cita Pemerintahan Jokowi-JK. Ini dilakukan dengan pembangunan 1 juta hektare jaringan irigasi baru dan merehabilitasi sekitar 3 juta hektare jaringan irigasi, dalam periode 2015-2019.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kementeriannya telah membangun banyak bendungan di berbagai daerah. Selanjutnya akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian. 

“Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata. Air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Basuki.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...