2.664 Ton Gula Rafinasi Terjual dalam Uji Coba Lelang
Pemerintah telah hampir empat bulan menggelar uji coba lelang gula rafinasi. Total, sejak uji coba dijelar pada September 2017 ada 2.664 ton gula terjual.
Namun, selama tiga hari dilakukan perluasan uji coba, justru baru 84 ton gula yang laku terjual. “Aturannya, uji coba perpanjangan, berdasarkan surat edaran Menteri Perdagangan,” kata Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi kepada Katadata, Jumat (19/1).
Selain itu, Bachrul mengeluarkan peraturan dari Bappebti mengenai pembebasan industri pengguna dari tarif pendaftaran dan keikutsertaan lelang selama masa uji coba. Sebelumnya, sistem lelang mengharuskan biaya sebesar Rp 100 untuk pendaftaran dan Rp 65 untuk transaksi.
Catatan harga rata-rata Bappebti, September 2017 Rp 9.525/kg, Oktober 2017 Rp 9.163/kg, November 2017 Rp 9.108/kg, dan Desember 2017 Rp 8.924/kg. “Sebaliknya di pasar harganya masih di atas Rp 11.500 per kilogram,” kata Bachrul.
Dia mengungkapkan, pendaftaran bakal terus dibuka untuk menambah jumlah peserta lelang. Pasalnya, peningkatan volume dan frekuensi transaksi juga menyebabkan penurunan harga. “Tentunya menguntungkan pengguna gula kristal rafinasi,” tutur Bachrul.
(Baca juga: Pemerintah Buka Impor 1,8 Juta Ton Gula Mentah)
Bachrul pun mengungkapkan perusahaan makanan dan minuman besar telah ikut sistem lelang. Namun, alokasi 20% dalam lelang diutamakan untuk Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan Koperasi.
Kementerian Perdagangan telah memberikan izin impor untuk gula mentah sebesar 1,8 juta ton untuk semester I 2017. “Semua karung-karung gula diperkirakan 70 juta karung akan di cetak barcode dan QR code yang dapat ditelusuri asal usulnya,” ujar Bachrul.