Jokowi Targetkan 10 Pelabuhan Kapal Pesiar Dibangun dalam 2 Tahun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan dalam dua tahun ke depan paling tidak akan ada 10 pelabuhan kapal pesiar dapat dibangun. Infrastruktur ini diperlukan lantaran hingga saat ini Indonesia belum memiliki pelabuhan penunjang pariwisata tersebut.
Dia mengatakan tanpa adanya pelabuhan, tidak akan ada kapal pesiar atau yacht yang dapat merapat ke sejumlah destinasi wisata di Indonesia. Oleh sebab itu dalam Sidang Kabinet Paripurna kemarin (2/10), Presiden telah meminta pembangunan 10 pelabuhan baru ini.
"Kalau tidak ada (pelabuhan), mau parkir (yacht) di mana ? Di Ciliwung ?" ujar Jokowi dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Jakarta, Selasa malam (3/10). (Baca: Pemerintah Siapkan Wisata Kapal Pesiar Bali-Labuan Bajo)
Jokowi menyadari selama ini industri pariwisata belum digarap secara serius oleh seluruh pihak. Hal ini menjadi penyebab kalahnya jumlah turis internasional yang datang ke Indonesia dibandingkan negara tetangga. Dia membandingkan Thailand pada tahun lalu bisa dikunjungi 35 juta turis asing dan Malaysia mencapai 24 juta turis. Sedangkan turis asing yang datang berkunjung ke Indonesia hanya 11,5 juta.
Menurutnya potensi pariwisata Indonesia sebenarnya sangat besar. Produk pariwisata di Tanah Air bisa 10-15 kali lebih besar dibandingkan Thailand dan Malaysia. Jokowi pun mengajak pelaku usaha untuk berperan dalam menggarap potensi industri pariwisata ini.
Terkait dengan target di sektor pariwisata ini, Jokowi sempat mengancam akan mencopot Menteri Pariwisata Arief Yahya apabila target 20 juta kedatangan turis asing pada 2020 tidak tercapai. Beberapa destinasi yang siap dipasarkan antara lain Labuan Bajo, Danau Toba, Wakatobi, hingga candi Borobudur.
"Taruhannya jabatan, enak saja tidak diberi target," ujar Jokowi. (Baca: Kejar 15 Juta Turis Asing, Kementerian Pariwisata Fokus ke ASEAN)