Jokowi Tagih Realisasi Kerja Sama Rp 26 Triliun dari Qatar dan Arab
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengupayakan realisasi dari kerja sama dengan dua negara Timur Tengah yakni Arab Saudi dan Qatar. Nilai kerja sama yang diincar pemerintah dari kedua negara tersebut mencapai Rp 26 triliun.
Usai bertemu Jokowi, utusan khusus Presiden untuk Timur Tengah Alwi Shihab mengatakan kerja sama tersebut merupakan bagian dari komitmen yang telah disepakati antarnegara. Salah satunya hasil kesepakatan saat Raja Salman dari Arab Saudi berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.
"Ada yang kerja sama, ada yang pinjaman jangka panjang. Ini bukan hibah," kata Alwi di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/7).
Alwi berencana roadshow ke negara Timur Tengah tersebut untuk 'menagih' realisasi kerja sama. Dia mengatakan akan mengajak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono serta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar untuk ikut berkeliling.
"Dalam waktu dekat ini, kami sedang persiapkan," kata dia.
(Baca: Mau Investasi Rp 67 Triliun, Uni Emirat Arab Minta Jaminan Pemerintah)
Pemerintah akan fokus kepada beberapa sektor dalam kerja sama yakni infrastruktur dan pariwisata. "Misal ke Arab Saudi, kami tunjukkan proyeknya untuk dilihat dengan dana yang tersedia," kata Alwi
Ditemui terpisah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan proyek kerja sama di bidang infrastruktur di antaranya sektor perumahan dan penunjang konektivitas seperti proyek jalan tol.
"Tapi ada macam-macam, sekarang sedang disiapkan oleh staf-nya pak Alwi," kata Budi.
Sebelumnya pemerintah pernah melawat ke Qatar untuk menawarkan sejumlah investasi di sektor migas, salah satunya pembangunan Kilang Bontang di Kalimantan Timur.
Adapun dari hasil kunjungan Raja Salman, kedua negara sepakat menjalin kerja sama di bidang proyek pembangunan perumahan di Arab Saudi oleh PT Wijaya Karya (Wika) senilai US$ 2 miliar, pembangunan pembangkit listrik tenaga Biomassa senilai US$ 100 juta, pengadaan fasilitas kesehatan US$ 100 juta dan kerja sama fasilitasi haji dan umroh sebesar US$ 200 juta.
Rencana kerja sama di sektor pariwisata gagal disepakati. Investor Arab Saudi tadinya tertarik untuk berinvestasi di tiga kawasan, yakni Mandeh (Sumatera Barat), Tanjung Kelayang (Belitung), serta Mandalika (Nusa Tenggara Barat). Hanya saja, infrastruktur di ketiga kawasan itu dinilai belum siap.
(Baca: Pengusaha Arab Urungkan Rencana Investasi di Kawasan Wisata)