Luhut: Investasi Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya Rp 80 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah merampungkan studi awal proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya. Salah satu hasil dari kajiannya menyebutkan bahwa kebutuhan dana untuk proyek ini mencapai puluhan triliun Rupiah.
"Itu dari hasil prastudi (BPPT), biaya kereta semicepat Jakarta-Surabaya kira kira Rp 80 triliun," ujar Luhut saat acara temu media di Kantornya, Jakarta, Jumat (23/12). Sebelumnya, pihak Jepang yang akan menggarap proyek ini memperkirakan pembangunan proyek ini akan menelan biaya Rp 102 triliun.
(Baca: Pemerintah Kaji Swasta Danai Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya)
Dalam hasil kajian tersebut, pemerintah menyepakati pembangunan kereta semicepat Jakarta-Surabaya akan menggunakan tenaga listrik, bukan disel. Alasannya agar teknologi kereta listrik di dalam negeri bisa lebih maju dengan mengadopsi teknologi dari Jepang.
Terkait dengan skema pendanaan, pemerintah cenderung untuk memilih skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP). Luhut mengatakan dengan skema ini, beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pun akan berkurang dibanding skema antar pemerintah Goverment to Goverment (G to G).
(Baca: Melawat ke Jepang, Luhut Tawarkan Enam Proyek)
Skema ini juga dinilai tidak akan melanggar Undang-Undang Perkeretaapian. Jalur kereta yang dibangun harus tetap dimiliki sepenuhnya oleh negara. Dengan adanya kontribusi APBN di dalamnya, maka jalur proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya pun tetap akan dimiliki pemerintah. Kemudian, PT Kereta Api Indonesia (Persero) pun akan ditunjuk sebagai operatornya.
Skema ini telah diajukan kepada Jepang saat Luhut berkunjung ke negara tersebut, beberapa waktu lalu. "Kelihatannya Jepang sepakat dengan (skema pendanaan PPP) ini. Jadi tinggal finalisasi," ujar Luhut. Dirinya pun memperkirakan, harga tiket kereta semicepat Jakarta-Surabaya ini berkisar antara Rp 500 ribu - Rp 600 ribu.
Sebagai informasi, pemerintah menilai proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya ini penting untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia. Selain penumpang, jalur kereta semicepat itu juga dapat digunakan mengangkut barang dari Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya. Proyek ini akan menumbuhkan industri properti dan industri lain di sekitar jalur kereta tersebut.
(Baca: Kemenhub Usulkan 4 Proyek Kereta Masuk Strategis Nasional)
Dengan begitu, perekonomian bisa berkembang dan menyebar, tidak hanya bertumpu di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya saja. Dalam konsep besarnya, kereta berkecepatan 160 km/jam ini juga akan diintegrasikan dengan beberapa lokasi pelabuhan darat (dry port).
Luhut pernah mengatakan bahwa dalam pembicaraan awal, pengerjaan proyek ini bisa cepat selesai. Karena diarahkan dengan bentuk revitalisasi jalur, bukan pembangunan jalur baru. Artinya tinggal penguatan rel yang sudah ada saja.