Tiga Kontrak Proyek Bendungan Ditargetkan Selesai Pekan Depan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penandatanganan kontrak tiga proyek bendungan bisa dilakukan pekan depan. Ketiganya adalah Bendungan Ciawi, Cipanas, dan Leuwikeris di Jawa Barat.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan saat ini proses lelang proyek tiga bendungan ini telah selesai. Kementerian juga telah menetapkan pemenangnya. Setelah itu penandatangan kontrak bisa segera dilakukan.
"Bisa minggu depan (penandatanganan kontrak) kami lakukan," kata Imam usai konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (5/11). (Baca: Belanja Dipotong, Pembiayaan Proyek Prioritas Dialihkan ke 2017)
Menurutnya masih ada dua proyek bendungan lain yang masih dalam proses lelang. Kedua bendungan ini adalah Napunggete serta Sukamahi. Targetnya penandatanganan kontrak keduanya akan menyusul sebelum tahun ini berakhir.
Ada delapan proyek bendungan yang akan segera dibangun. Di luar lima proyek bendungan yang belum berkontrak, ada tiga proyek lagi yang kontraknya sudah ditandatangani, yakni Bendungan Ladongi (Sulawesi Tenggara), Bendungan Sukoharjo (Lampung), dan Bendungan Kuwil (Sulawesi Utara).
Selain delapan proyek tersebut, Kementerian PUPR juga akan menambah proyek bendungan lainnya tahun depan. Ada Sembilan bendungan lain yang akan dibangun, yakni Rukoh, Komering II, Sidan, serta bendungan Pamukkulu. Lalu ada juga bendungan Lausimeme, bendungan Bener, bendungan Temef, bendungan Baliem, hingga bendungan Way Apu.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bendungan pertama yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, Bendungan Rakmano, akan dipercepat. Semula, bendungan yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur ini ditargetkan selesai pada 2019. Pemerintah kemudian menyatakan pembangunannya bisa diselesaikan tahun depan.
“Karena tanah beres dan geologi tidak masalah, jadi bisa dikerjakan lebih cepat,” kata Basuki. (Baca: Anggaran Negara Tak Cukup untuk Pengendalian Banjir)
Basuki melanjutkan, dana untuk pembangunan Bendungan Rakmano sudah mencukupi. Pembangunan infrastruktur ini memerlukan investasi Rp 782 miliar, yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Proses pembangunannya dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Perkembangannya sudah mencapai 51 persen dari target 16 persen saat ini.