Pembangunan Dua Bendungan Kelar Tahun Ini
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan pembangunan dua bendungan akan rampung pada tahun ini. Dua sarana infrastruktur tersebut yaitu Bendungan Paya Seunara, Aceh, dan Bendungan Teritip, Kalimantan Timur.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mudjiadi mengatakan pengerjaan Bendungan Paya Seunara ditargetkan selesai pada September. Adapun Bendungan Teritip dipatok kelar pada November atau menjelang akhir tahun.
“Dua bendungan itu akan jadi bendungan yang selesai,” kata Mudjiadi usai penandatanganan proyek Bendungan Kuwil Kawangkoan di kantornya, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2016. (Baca juga: Kontrak Diteken, Konstruksi Bendungan Kuwil Dimulai September).
Pembangunan dua proyek ini dimulai sebelum Joko Widodo menjabat presiden. Data Kementerian Pekerjaan Umum menunjukkan progres fisik bendungan Teritip mencapai 77 persen, sedangkan untuk Paya Seunara sudah 96 persen.
Menurut Mudjiadi, untuk Bendungan Teritip masih ada beberapa bidang lahan yang perlu dibebaskan terutama untuk area yang menjadi wilayah penggenangan. “Sedangkan untuk borrow area sudah kami rampungkan,” ujarnya.
Bendungan Teritip dan Paya Seunara merupakan dua dari sebelas bendungan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang belum rampung. Sembilan bendungan lainnya terdiri dari Bendungan Marangkayu, Kuningan (Jawa Barat), Bendo (Jawa Timur), serta Gongseng (Jawa Timur). Lalu ada Bendungan Tukul (Jawa Timur), Gondang (Jawa Tengah), Pidekso (Jawa Tengah), Tugu (Jawa Timur), serta Karalloe (Sulawesi Selatan).
Untuk Bendungan Marangkayu, kata Mudjiadi, sebenarnya secara konstruksi sudah rampung. Namun karena ada 12 titik gas milik PT Vico Indonesia maka bendungan tersebut urung digenangi. (Baca:Bendungan Pertama Jokowi Dipercepat Selesai 2017).
Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur masih mencari jalan keluar. “Kami belum tahu pembicaraannya kapan rampung karena baru sekali proyek ini berbarengan dengan sumur gas bumi,” kata Mudjiadi.