Redam Kenaikan Harga, Bulog Bakal Banjiri Pasar 75 Ribu Ton Gula

Rizky Alika
15 Mei 2020, 14:32
Bulog Sebut 75 Ribu Ton Stok Gula Bakal Banjiri Pasar hingga Juni.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras.
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kanan) berbincang dengan pedagang ketika meninjau kestabilan harga gula di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat (15/5/2020). Perum Bulog memastikan stok gula meningkat menjelang Lebaran.

Perum Bulog memastikan stok gula pasir mencukupi di pasar. Perusahaan memperkirakan suplai gula pasir akan mencapai 70 - 75 ribu ton hingga bulan depan.

"Aman sampai Juni. Pasti stoknya banyak. Banjir lah pasokannya," kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat (15/5).

Perusahaan pelat merah ini telah mengimpor gula kristal putih (GKP) sebanyak 21.800 ton dari toal penugasan dari pemerintah sebayak 50 ribu ton. Gula impor tersebut tiba di Tanah Air pada pekan lalu dan telah didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia.

(Baca: Bulog Sebar 22 Ribu Ton Gula Impor India ke Pasar untuk Tekan Harga )

Menjelang Lebaran, Budi memperkirakan ada tambahan GKP yang masuk sebanyak 28 ribu ton. Selain itu, anak usaha Bulog, PT Gendhis Multi Manis (GMM) hendak memproduksi gula hingga 25 ribu ton pada bulan depan. Dengan demikian, stok gula yang ada di gudang Bulog diperkirakan 70 - 75 ribu ton per Juni 2020.

Selain itu, stok gula nasional diperkirakan meningkat seiring dengan kebijakan pengalihan gula industri rafinasi menjadi konsumsi sebanyak 250 ribu ton. "Ini akan membantu menurunkan harga," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Bulog juga melakukan operasi pasar di Pasar Jatinegara, Jakarta. Dalam intervensi pasar tersebut, Bulog menyiapkan stok gula sebanyak 9 ribu ton. Dengan begitu, setiap pasar di Jakarta akan mendapat jatah 200 kilogram dan akan ditambah bila  stok tersebut habis.

(Baca: Peretail Mengeluh Sulit Dapat Pasokan Gula Pasir Sejak Pandemi Corona)

Pria yang akrab disapa Buwas ini menejelaskan alasan harga gula  yang sempat melambung tinggi di pasar. Menurutnya, hal itu dikarenakan,  stok gula menipis, sementara permintaan tinggi, sehingga harga gula di tingkat pengecer pun mahal.

Sejak Februari lalu harga gula memang terus menanjak. Bahkan di beberapa daerah sempat terjadi kelangkaan komoditas ini. Perharikan grafik Databoks berikut ini:

  

Dengan operasi pasar tersebut, Budi berharap harga gula pasir akan segera turun sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, Rp 12.500 per kilogram. Sebelumnya harga gula sempat melambung hingga menyentuh Rp 20 ribu per kilogram.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...