Bisnis Retail Diramal Pulih dan Tumbuh 5% Mulai Kuartal II 2021

Image title
12 November 2020, 06:00
Industri, Retail, Belanja, Mal atau Pusat Belanja, Pandemi Corona, Covid-19, Vaksin Virus Corona .
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Petugas kasir melayani pembeli dari balik plastik pembatas di AEON Mall, Tangerang, Selasa (2/6/2020). Pemerintah Indonesia bersiap menerapkan tatanan baru (new normal) dalam waktu dekat. Salah satunya dengan mulai membuka pusat perbelanjaan secara bertahap di bulan Juni.

Sempat mengalami pelemahan penjualan sepanjang 2020, bisnis retail diperkiralan kembali pulih mulai triwulan II 2021. Namun, hal ini tergantung pada perkembangan kandidat vaksin dan penanganan kasus Covid-19 sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.

Executive Director Nielsen Wiwy Sasongko mengatakan, tingkat kepercayaan konsumen melemah selama pandemi berlangsung. Timbulnya kekhawatiran masyarakat terhadap perekonomian serta pekerjaan, membuat konsumen menunda pembelian. Akibatnya, daya beli menurun.

Ini pun tercermin dari pertumbuhan retail hingga September 2020 yang hanya 2%, dibandingkan tahun lalu mencapai 8%. Oleh sebab itu, peretail memiliki tantangan besar mempertahankan bisnis di tengah pandemi.

Terlebih selama krisis kesehatan, kebiasaan masyarakat ikut berubah, seperti pada saat berbelanja dari offline ke online. Karenanya, transformasi digital di sektor retail terus didorong agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dan industri retail tetap beroperasi.

Berdasarkan survei yang dilakukan Nielsen, minat masyarakat mengunjungi mal atau pusat belanja cenderung meningkat, yakni terhitung saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pasca-PSBB dan masa normal baru (new normal)

"Konsumen akan kembali belanja di mal, tapi belum kebali ke level normal sebelum adanya pandemi," kata Wiwy  dalam webinar Optimizing National Market for Global Experience, Rabu (11/11).

Momentum hari raya lebaran di kuartal II tahun ini bahkan tak mampu mendorong penjualan, yang mana konsumen cenderung menahan pengeluaran dan mengalihkan dananya untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Kendati demikian, memasuki kuartal III 2020 sektor retail mulai bangkit jika dibandingkan dengan kuartal I dan kuartal II. Ini seiring dengan dibukanya kembali aktivitas perekonomian serta masa PSBB transisi.

Dia memperkirakan pada 2021 industri retail bakal tumbuh di kisaran mid single digit atau sekitar 5%-6%. Pertumbuhan diramal baru mulai terjadi pada kuartal-II 2021 atau memasuki momentum lebaran.

"Vaksin bisa membantu pertumbuhan dan pemulihan ekonomi lebih cepat. Kunci rebound juga ada pada penanganan Covid-19 yang maksimal," katanya.

Harapannya, masyarakat kembali melakukan wisata dan perayaan seperti tahun sebelumnya. 

Agar target tersebut dapat tercapai, Wiwy memetakan beberapa strategi yang bisa dilakukan peretail. Pertama, mendorong penggunaan digital tak hanya dari sisi penjualan, tapi juga pembayaran,  maupun komunikasi dengan pelanggan.

Kedua, melakukan promosi yang efektif. Ketiga, memastikan barang di toko sesuai dengan kebutuhan konsumen. Terakhir, mengantur inventori agar tak berlebihan. 

Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) mengaku optimistis industri retail membaik tahun depan. Meski perekonomian Indonesia terdampak dan mengalami "soft" resesi, tapi tak seburuk negara tetangga lainnya.  

Oleh karena itu, beberapa strategi akan dilakukan peretail untuk meningkatkan kinerja tahun depan. Salah satunya memperkuat kemitraan dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan melihat peluang ekspansi global.

"Sekarang 30-35% produk UMKM ada di retail modern. Kemitraan ini yang coba kita tingkatkan ke depan agar bisa tumbuh bersama-sama," kata Ketua Aprindo Roy Mandey dalam webinar yang sama. 

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berpendapat, bisnis retail harus bisa memaksimalkan akses digital. Terlebih saat ini, industri telah memasuki era 4.0, sehingga ini bisa dijadikan sebagai peluang untuk mempertahankan bisnis.

Pemerintah turut mendorong Aprindo agar meningkatkan perannya dalam pertumbuhan industri retail. “Harapannya Aprindo bisa mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki, agar retail lebih kreatif dan inovatif,” ujarnya.

Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...